Showing posts with label Analisa Fundamental. Show all posts
Showing posts with label Analisa Fundamental. Show all posts

Nasehat Warren Buffet utk Pengusaha Muda

Tulisan berikut merupakan rangkuman 1 jam wawancara dengan, Investor Legendaris nomor satu di dunia di CNBC. Warren Buffet saat ini adalah orang terkaya nomor satu di dunia versi majalah Forbes, dengan aset pribadi sebesar $ 62 milyar (setara 619 triliun rupiah!!!),

Buffet sekaligus filantrop / dermawan nomor satu dunia yang telah menyumbangkan lebih dari $ 31 milyar (sekitar Rp. 300 triliun!!!) dana pribadinya untuk sumbangan-sumbangan.
Berikut 9 aspek kehidupannya yang sangat menarik:


  1. Buffet memulai investasi sahamnya pada usia 11 tahun, dan ia sangat menyesal memulai investasi saham di usia yang terlambat

  2. Dia membeli sebuah lahan pertanian kecil pada usia 14 tahun dari hasil tabungannya menjadi loper koran

  3. Dia tetap hidup sederhana dengan gaya hidup yang tidak berubah, memiliki rumah dengan 3 kamar tidur kecil di kota kecil Omaha, yang ia beli setelah ia menikah 50 tahun yang lalu, Rumahnya tidak memiliki pagar.

  4. Dia mengendarai mobilnya sendiri tanpa seorang sopir ataupun bodyguard di dekatnya

  5. Dia tidak pernah bepergian menggunakan jet pribadi, walaupun ia memiliki perusahaan jet pribadi terbesar di dunia

  6. Perusahaannya, Berkshire Hathaway, memiliki 63 perusahaan. Ia hanya menulis 1 surat setiap tahun ke CEO perusahaan2nya tersebut, memberikan mereka tujuan bisnis yang harus dicapai setiap tahunnya. Ia tidak pernah mengadakan meeting atau menelepon CEO2 tersebut, ia hanya memberikan 2 buah peraturan: 1) Rule number 1: Jangan pernah membuat rugi para pemilik saham; 2) Rule number 2: Jangan pernah lupa Aturan nomor 1

  7. Ia tidak pernah bersosialisasi di klub-klub orang kaya. Waktu luangnya setelah ia tiba di rumah ia gunakan untuk membuat popcorn, dan menonton TV

  8. Bill Gates, mantan orang terkaya di dunia, tidak pernah berminat untuk menemui Buffet karena tidak melihat adanya kesamaan yang mereka miliki, namun 5 tahun yang lalu Bill mencoba membuat agenda untuk bertemu dengan Buffet hanya selama 30 menit. Namun meeting tersebut justru berlangsung selama 10 jam, Bill berbincang-bincang lama sekali dengan Buffet.

  9. Buffet tidak pernah membawa hanphone, maupun PC/laptop di mejanya,



Nasehatnya untuk Anak Muda:

Stay away from credit cards and invest in yourself and remember:


  1. Uang tidak menciptakan manusia. Namun manusia bisa menciptakan UANG

  2. Jalani kehidupan Anda sesederhana diri Anda sendiri. Yang penting diri Anda NYAMAN

  3. Jangan lakukan apa yang orang lain katakan. Dengarkan saja mereka, namun lakukanlah hanya apa yang membuat Anda merasa nyaman (feel good)

  4. Jangan membeli barang karena merknya. Kenakanlah pakaian yang memang membuat Anda merasa nyaman.

  5. Jangan menghabiskan uang Anda untuk barang-barang yang tidak penting. Gunakanlah uang Anda secara bijaksana untuk kebutuhan yang memang benar-benar Anda perlukan.

  6. Akhirnya, ini semua adalah kehidupan Anda. Hidup ini hanya sekali. Mengapa Anda harus memberikan orang lain kesempatan untuk mengatur hidup Anda?. Hiduplah dengan gaya Anda sendiri, yang penting Anda senang, Anda puas, Anda nyaman, & Anda bahagia.



VERSI INGGRIS

There was a one hour interview on CNBC with
Warren Buffet, the richest man who has donated $31 billion to charity.

Here are some very interesting aspects of his life:


  1. He bought his first share of stock at age 11 and he now regrets that he started too late!

  2. He bought a small farm at age 14 with savings from delivering newspapers.

  3. He still lives in the same, small 3-bedroom house in midtown Omaha that he bought after he got married 50 years ago. He says that he has everything he needs in that house. His house does not have a wall or a fence.

  4. He drives his own car everywhere and does not have a driver or security people around him.

  5. He never travels by private jet, although he owns the world's largest private jet company.

  6. His company, Berkshire Hathaway, owns 63 companies. He writes only one letter each year to the CEOs of these companies, giving them goals for the year. He never holds meetings or calls them on a regular basis. He has given his CEO's only two rules. 1) Rule number 1: Do not lose any of your shareholder's money; 2) Rule number 2: Do not forget rule number 1.

  7. He does not socialize with the high society crowd. His pastime after he gets home is to make himself some popcorn and watch television.

  8. Bill Gates, the world's richest man, met him for the first time only 5 years ago. Bill Gates did not think he had anything in common with Warren Buffet. So, he had scheduled his meeting only for half hour. But when Gates met him, the meeting lasted for ten hours and Bill Gates became a devotee of Warren Buffet.

  9. Warren Buffet does not carry a cell phone, nor has a computer on his desk.


His advice to young entrepreneurs:
Stay away from credit cards and invest in yourself and remember:


  1. Money doesn't create man, but it is the man who created money.

  2. Live your life as simple as you are.

  3. Don't do what others say. Just listen to them, but do what makes you feel good.

  4. Don't go on brand name. Wear those things in which you feel comfortable.

  5. Don't waste your money on unnecessary things. Spend on those who really are in need.

  6. After all, it's your life. Why give others the chance to rule your life?


Sumber: http://www.fjbku.com

Dinamika Pasar, Krisis, Keputusan BI Menaikkan Suku Bunga

Ketika bank-bank sentral dunia bersama-sama menurunkan tingkat suku bunga, BI malah menaikkan suku bunga. Mengapa?

Mungkin BI punya 3 tujuan:

* Mempertahankan rupiah,
* Memberikan sinyal ke pelaku pasar bahwa kondisi Indonesia tidak seperti kondisi negara2 lain yang terimbas krisis keuangan, krisis kredit dan krisis kepercayaan sehingga Indonesia tidak perlu ikut menurunkan suku bunga,
* Mengurangi laju inflasi.. (penjelasan standar)

Dalam kondisi normal, Bank Sentral menggunakan instrumen suku bunga untuk menstabilkan harga (menahan laju inflasi). Menaikkan suku bunga secara tidak langsung akan mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar melalui dua mekanisme: memberikan insentif kepada orang untuk menabung dan mengurangi permintaan orang untuk mengambil kredit. Karena jumlah uang yang beredar berkurang, otomatis “nilai uang” bertambah sehingga “nilai barang” secara relatif menurun, dan harga barang2 pun menurun… sehingga laju inflasi bisa ditahan. Demikian juga sebaliknya dengan penurunan suku bunga.

Kira2 teori ekonominya seperti itu..
Tapi pasar finansial jauuuh lebih kompleks dari itu.. Indonesia tidak berdiri sendiri. Indonesia tidak menutup laju keluar masuknya modal dari dan ke luar negeri. Oleh karena itu, Indonesia merupakan satu titik dari jejaring pasar kapitalisme global.

Bisa juga dibayangkan bahwa jejaring kapitalisme ini terdiri dari titik2, di mana tiap titik merupakan investor (bukan negara). Jaring-jaring terhubung antar titik melalui interaksi antar investor. Interaksi ini bisa dalam beberapa bentuk.

Salah satu bentuk interaksi yang berpengaruh adalah interaksi kredit di mana satu investor meminjamkan modal kepada investor lain. Dari interaksi ini terbentuklah “jaringan kredit”. Bayangkanlah modal ini sebagai darah kapitalisme. Memberikan kredit sama dengan memberikan darah kapitalisme.

Interaksi lain yang cukup penting adalah interaksi melalui “cross-holding”, di mana jaring2 terbentuk dari kesamaan aset yang dipegang. Dari interaksi ini terbentuklah “jaringan kepemilikan aset”.

Ada bentuk jaringan lain yang menghubungkan aset, bukan menghubungkan investor, yaitu kesamaan faktor yang mempengaruhi sumber pendapatan suatu aset tersebut. Misalnya, sumber pendapatan bank kira2 bakal sama dengan bank2 lainnya. Demikian juga sumber pendapatan penjual kelontong kira2 bakal sama dengan penjual kelontong tetangganya. Sebut saja “jaringan ekonomi”.

Jaringan2 baru akan terus muncul, diciptakan, dan dibuang sesuai dengan adaptasi kebudayaan manusia.. Mana yang terbukti menguntungkan bertahan hidup, yang lain, dibuang.. Misalnya, munculnya jaringan melalui produk2 derivatif membuat jejaring kapitalisme semakin kompleks.

Dalam jejaring kapitalisme ini, hanya ada satu hukum yang saya yakin selalu benar: setiap investor (agents) bertindak untuk kepentingannya sendiri. Semua agents ingin survive and prosper dalam jejaring ini.

Bila kita melihat pasar sebagai jejaring kapitalisme, mungkin kita akan lebih bisa memahami dinamika pasar dengan pikiran lebih terbuka. Satu hal yang sangat penting dari cara pandang ini adalah melihat pasar sebagai suatu sistem kompleks yang adaptive (http://www.trojanmice.com/articles/complexadaptivesystems.htm). Banyak properti dari sistem seperti ini yang menarik untuk dipelajari.. Misalnya, tidak ada individu/institusi yang bisa mengatur2 bagaimana seharusnya pasar berlaku. Bahkan The Fed (Bank Sentral AS) ataupun investor terbesar di dunia tidak akan bisa mendikte bagaimana pasar akan bertindak.. Semua yang kita lihat di permukaan (misalnya turun2nya harga2) adalah hasil dari interaksi jutaan agents yang bertindak untuk kepentingannya sendiri2.. It is a bottom up system.. no central authority.

Dalam kondisi normal, jejaring kapitalisme ini sangatlah efisien dalam banyak hal. Ia efisien dalam memproses semua informasi yang relevan dengan sangat cepat dan akurat (misalnya betting markets). Ia juga sangat efisien dalam mengalokasikan modal ke titik2 yang bisa menggunakan modal dengan baik.. dari sinilah kita bisa melihat kembali “the invisible hand” a la Adam Smith..

Sistem ini juga secara natural akan menghasilkan “emergent behavior”. Market boom.. crash.. adalah properti intrinsik dari sistem ini. Tidak bisa lari. We should expect it to come.. time and again.. It is just natural. Bayangkan sebuah virus yang menyerang populasi sebuah binatang. Ekosistem binatang merupakan suatu sistem kompleks yang adaptive, sama seperti pasar. Karena “jaringan kedekatan geografris”, virus akan cepat menyebar sampai tinggal binatang yang bisa beradaptasi dengan si virus saja yang akan hidup, dan akan sejahtera dan berkembang lagi.. demikian seterusnya..

So, apa yang terjadi di jejaring kapitalisme global sekarang? Ingat “jaringan kredit” tadi? Alkisah, ada sekelompok agents (dalam hal ini bank2, hedge funds, dll) yang secara efektif meminjamkan modal kepada sekelompok agents lain yang disinyalir kemampuan kreditnya diragukan dalam bentuk subprime mortgage (semacam KPR). Rumah2 yang dibeli dijadikan agunan. Kemudian hari, pengambil kredit ini tidak bisa mengembalikan hutangnya (http://ihedge.wordpress.com/category/krisis/). Nilai dari aset2 yang didasari oleh pinjaman2 ini pun turun.. Dalam “jaringan kredit” ini, beberapa agents yang meminjamkan modal juga meminjam dari pihak lain.. Maka mulailah efek jaringan (efek domino) ini melanda.. Gagal bayar di salah satu agents menjadi gagal bayar agents lainnya juga. Agents2 lain yang tidak ada hubungan langsung dengan pinjaman subprime mortgage ini juga mendapatkan sinyal dari pasar bahwa kesehatan beberapa agents2 lain cukup lemah.

Ketika kondisi ini mencapai suatu level kritis, fenomena menarik terjadi (emergent behavior). Mereka yang biasanya memberi supply darah kapitalisme (”kredit”), dalam semangat menyelamatkan diri sendiri, memutuskan untuk tidak lagi memberi supply darah ke agent lain karena kawatir darahnya tidak akan berputar balik.. Maka terjadilah fenomena “credit squeeze”, jaringan2 kredit menjadi terputus.. Bayangkan suatu organisme di mana organ2nya tidak mendapat supply darah. Organ2 itu akan melemah, dan mungkin mati.

Di sisi lain, agents2 yang bermasalah ini juga merupakan titik2 penting dalam ”jaringan kepemilikan aset”. Ketika mereka harus mendapatkan modal untuk membiayai operasionalnya (darah untuk hidup), mereka terpaksa menjual aset2 yang mereka miliki untuk mendapat modal baru.. Ketika mereka menjual aset2 ini karena tidak ada pilihan lain, mereka akan menjual dengan berapapun harganya.. Maka turunlah harga-harga.. Tidak pandang bulu apakah aset2 itu ada hubungannya dengan subprime mortga atau tidak… Mereka menjual aset yang mereka miliki.. Melalui penurunan harga2, agent2 dalam jejaring ini mendapat sinyal dari pasar bahwa ada agents2 lain yang bermasalah.

Ketika penurunan harga2 aset2 ini mencapai suatu level kritis, fenomena lainnya terjadi.. Mereka yang memiliki aset2 menjadi tahu bahwa harga2 akan turun karena ada agent2 bermasalah yang harus menjual aset2nya. Agent2 mendapat masalah dan harus menjual asetnya karena: (a) harus membayar hutang ke kreditor2 mereka, (b) mendapatkan “margin call” dari broker mereka, atau (c) mendapatkan penarikan dana dari investor2 lain yang menanamkan modal kepadanya.. Akhirnya, behavior dari agent2 dalam jaringan “kepemilikan aset” ini tersinkronisasi. Sebagian besar tidak ingin membeli, karena tahu harga akan turun lebih dalam lagi… Harga benar2 turun, dan agent2 yang tadinya tidak bermasalah pun menjadi ikut2an bermasalah dan harus menjual asetnya.. dengan harga yang lebih murah lagi.. Terjadilah vicious cycle…

Ada satu hal lagi.. Dalam “jejaring kredit” tadi, tidak semua agents memutar uangnya dalam pasar modal. Sebagian, memutarnya dalam pasar real.. Ketika “jejaring kredit” terputus.. credit squeeze.. mereka tidak memiliki darah untuk memutar usahanya.. Masalah pun merambat ke pasar real: pasar barang dan jasa, dimulai dari sendi ekonomi di mana perusahaan2 yg terkena credit squeeze berada. Ketika suatu sendi ekonomi terpengaruh, maka ”jaringan ekonomi” pun akan terimbas. Masalah akan menjadi parah ketika sendi yang terkena adalah sendi perbankan. Kenapa? Karena sendi ini paling banyak jaringannya ke sendi2 lainnya. Sebagian dari jaring2 itu pasti akan terputus. Dan resesi ekonomi tak elak akan datang….

Balik lagi ke kasus Indonesia. Dari segi pasar modal, jelas jaringan2 titik Indonesia ke jejaring kapitalisme global cukup besar, terutama dari segi ”jaringan kepemilikan aset”. Banyak investor asing yang menanamkan modalnya di pasar modal Indonesia. Tak heran, ketika pasar global jatuh, Jakarta juga ikut turun, dan turun dengan drastis juga. Sebagian investor2 asing itu tak punya pilihan lain selain menjual asetnya di Jakarta. Sebagian lagi menjual karena tahu harga akan turun. Dari segi ”jaringan ekonomi”, Indonesia sepertinya tidak terlalu terhubung dengan pasar global, kecuali melalu sektor pertambangan. Dari segi “jaringan kredit”, Indonesia juga tidak terlalu terhubung. Beda dengan tahun 97an di mana banyak perusahaan Indonesia yang berhutang di luar negeri dalam bentuk dollar. Dari perspektif ini, saya cenderung percaya kalau Indonesia cukup lebih kokoh daripada tetangga2 kita ataupun banyak negara lain di dunia. Masalah pasar saham jatuh, itu hal yang natural.

Balik ke pertanyaan awal: kenapa BI menaikkan suku bunga ketika bank2 sentral lain menurunkan suku bunga? Yah, tanya sama dewan gubernur BI kali yah.. :D. Tapi menurut saya tindakan ini cukup rasional untuk saat ini. Dalam kondisi seperti sekarang, prioritas pertama adalah menjaga stabilitas rupiah. Kenapa? Karena rupiah cenderung melemah akhir2 ini, seiring dengan mata uang2 dunia lainnya. Kita tidak ingin, penurunan rupiah ini mencapai suatu level kritis di mana fenomena baru terjadi.. dan rupiah terjun bebas dengan akibta yang bisa mematikan beberapa sendi ekonomi Indonesia dan menghancurkan “jejaring ekonomi”. Untuk saat ini, lupakan dulu “pertumbuhan ekonomi”, yang penting jaga kestabilan “jejaring ekonomi” Indonesia.

Apa yang bisa dilakukan BI untuk menstabilkan rupiah? Paling tidak ada dua: (1) intervensi pasar modal dengan menjual dollar dan membeli rupiah dengan menggunakan devisa negara, atau (2) dengan menaikkan suku bunga.

Cara pertama adalah cara bunuh diri untuk kondisi seperti sekarang ini. Kenapa? Karena kekuatan pasar saat ini tidak akan mudah dilawan. Cadangan devisa Indonesia yang hanya sekitar beberapa miliar dollar AS bisa dibilang relatif kecil dalam takaran pasar uang. Selain itu, resiko dari strategi ini sangat besar karena senjata kita (cadangan devisa) akan semakin tumpul (semakin kecil) kalau dipakai. Ketika jumlah cadangan turun ke suatu level kritis di mana pasar tidak percaya metode ini akan berhasil, agents akan menyelamatkan diri sendiri, dan semakin melemahkah rupiah dalam proses itu. Rupiah akan jatuh, terjun bebas. Ingat jatuhnya poundsterling Inggris tahun 90an? Bank of England sepertinya lebih kokoh dari BI. Ia pun gagal mempertahankan mata uangnya. Ingat berapa miliar dolar yang dihabiskan Bank of Thailand untuk mempertahankan Thai Bath? Maka, jadikan devisa negara hanya sebagai “threat”, pakailah dengan sangat hati2.

Cara kedua lebih cantik. Apa yang terjadi ketika bank sentral suatu negara menaikkan suku bunga? Ada sekelompok investor/agents yang hidup dengan cara mencari tempat2 di jejaring ini yang memberikan bunga lebih tinggi. Agents2 ini, akan tertarik untuk menaruh modalnya ke negara tersebut sehingga menguatkan mata uang negara tersebut. Bila tindakan ini tidak bisa menarik agent2 seperti ini yang baru, paling tidak tindakan ini bisa mengurangi niat agent2 yang sudah di dalam untuk tidak pergi.

Dikutip dari [ihedge.wordpress.com]

Penyebab Resesi Amerika

Meski saya bukan ekonom, banyak pembaca tetap minta saya ''menceritakan” secara awam mengenai hebatnya krisis keuangan di AS saat ini. Seperti juga, banyak pembaca tetap bertanya tentang sakit liver, meski mereka tahu saya bukan dokter. Saya coba:


Semua perusahaan yang sudah go public lebih dituntut untuk terus berkembang di semua sektor. Terutama labanya. Kalau bisa, laba sebuah perusahaan publik terus meningkat sampai 20 persen setiap tahun. Soal caranya bagaimana, itu urusan kiat para CEO dan direkturnya.



Pemilik perusahaan itu (para pemilik saham) biasanya sudah tidak mau tahu lagi apa dan bagaimana perusahaan tersebut dijalankan. Yang mereka mau tahu adalah dua hal yang terpenting saja: harga sahamnya harus terus naik dan labanya harus terus meningkat.
Perusahaan publik di AS biasanya dimiliki ribuan atau ratusan ribu orang, sehingga mereka tidak peduli lagi dengan tetek-bengek perusahaan mereka.

Mengapa mereka menginginkan harga saham harus terus naik? Agar kalau para pemilik saham itu ingin menjual saham, bisa dapat harga lebih tinggi dibanding waktu mereka beli dulu: untung.


Mengapa laba juga harus terus naik? Agar, kalau mereka tidak ingin jual saham, setiap tahun mereka bisa dapat pembagian laba (dividen) yang kian banyak.


Soal cara bagaimana agar keinginan dua hal itu bisa terlaksana dengan baik, terserah pada CEO-nya. Mau pakai cara kucing hitam atau cara kucing putih, terserah saja. Sudah ada hukum yang mengawasi cara kerja para CEO tersebut: hukum perusahaan, hukum pasar modal, hukum pajak, hukum perburuhan, dan seterusnya.


Apakah para CEO yang harus selalu memikirkan dua hal itu merasa tertekan dan stres setiap hari? Bukankah sebuah perusahaan kadang bisa untung, tapi kadang bisa rugi?


Anehnya, para CEO belum tentu merasa terus-menerus diuber target. Tanpa disuruh pun para CEO sendiri memang juga menginginkannya. Mengapa? Pertama, agar dia tidak terancam kehilangan jabatan CEO. Kedua, agar dia mendapat bonus superbesar yang biasanya dihitung sekian persen dari laba dan pertumbuhan yang dicapai. Gaji dan bonus yang diterima para CEO perusahaan besar di AS bisa 100 kali lebih besar dari gaji Presiden George Bush . Mana bisa dengan gaji sebesar itu masih stres?


Keinginan pemegang saham dan keinginan para CEO dengan demikian seperti tumbu ketemu tutup: klop. Maka, semua perusahaan dipaksa untuk terus-menerus berkembang dan membesar. Kalau tidak ada jalan, harus dicarikan jalan lain. Kalau jalan lain tidak ditemukan, bikin jalan baru. Kalau bikin jalan baru ternyata sulit, ambil saja jalannya orang lain. Kalau tidak boleh diambil? Beli! Kalau tidak dijual? Beli dengan cara yang licik -dan kasar! Istilah populernya hostile take over.


Kalau masih tidak bisa juga, masih ada jalan aneh: minta politisi untuk bikinkan berbagai peraturan yang memungkinkan perusahaan bisa mendapat jalan.


Kalau perusahaan terus berkembang, semua orang happy. CEO dan para direkturnya happy karena dapat bonus yang mencapai Rp 500 miliar setahun. Para pemilik saham juga happy karena kekayaannya terus naik. Pemerintah happy karena penerimaan pajak yang terus membesar. Politisi happy karena dapat dukungan atau sumber dana .


Dengan gambaran seperti itulah ekonomi AS berkembang pesat dan kesejahteraan rakyatnya meningkat. Semua orang lantas mampu membeli kebutuhan hidupnya. Kulkas, TV, mobil, dan rumah laku dengan kerasnya. Semakin banyak yang bisa membeli barang, ekonomi semakin maju lagi.


Karena itu, AS perlu banyak sekali barang. Barang apa saja. Kalau tidak bisa bikin sendiri, datangkan saja dari Tiongkok atau Indonesia atau negara lainnya. Itulah yang membuat Tiongkok bisa menjual barang apa saja ke AS yang bisa membuat Tiongkok punya cadangan devisa terbesar di dunia: USD 2 triliun!


Sudah lebih dari 60 tahun cara ''membesarkan' ' perusahaan seperti itu dilakukan di AS dengan suksesnya. Itulah bagian dari ekonomi kapitalis. AS dengan kemakmuran dan kekuatan ekonominya lalu menjadi penguasa dunia.


Tapi, itu belum cukup.


Yang makmur harus terus lebih makmur. Punya toilet otomatis dianggap tidak cukup lagi: harus computerized!


Bonus yang sudah amat besar masih kurang besar. Laba yang terus meningkat harus terus mengejar langit. Ukuran perusahaan yang sudah sebesar gajah harus dibikin lebih jumbo. Langit, gajah, jumbo juga belum cukup.


Ketika semua orang sudah mampu beli rumah, mestinya tidak ada lagi perusahaan yang jual rumah. Tapi, karena perusahaan harus terus meningkat, dicarilah jalan agar penjualan rumah tetap bisa dilakukan dalam jumlah yang kian banyak. Kalau orangnya sudah punya rumah, harus diciptakan agar kucing atau anjingnya juga punya rumah. Demikian juga mobilnya.


Tapi, ketika anjingnya pun sudah punya rumah, siapa pula yang akan beli rumah?


Kalau tidak ada lagi yang beli rumah, bagaimana perusahaan bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan penjamin bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan alat-alat bangunan bisa lebih besar? Bagaimana bank bisa lebih besar? Bagaimana notaris bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan penjual kloset bisa lebih besar? Padahal, doktrinnya, semua perusahaan harus semakin besar?


Ada jalan baru. Pemerintah AS-lah yang membuat jalan baru itu. Pada 1980, pemerintah bikin keputusan yang disebut '' Deregulasi Kontrol Moneter ''. Intinya, dalam hal kredit rumah, perusahaan realestat diperbolehkan menggunakan variabel bunga. Maksudnya: boleh mengenakan bunga tambahan dari bunga yang sudah ditetapkan secara pasti. Peraturan baru itu berlaku dua tahun kemudian.


Inilah peluang besar bagi banyak sektor usaha: realestat, perbankan, asuransi, broker, underwriter, dan seterusnya. Peluang itulah yang dimanfaatkan perbankan secara nyata.


Begini ceritanya:


Sejak sebelum 1925, di AS sudah ada UU Mortgage. Yakni, semacam undang-undang kredit pemilikan rumah (KPR). Semua warga AS, asalkan memenuhi syarat tertentu, bisa mendapat mortgage (anggap saja seperti KPR, meski tidak sama).


Misalnya, kalau gaji seseorang sudah Rp 100 juta setahun, boleh ambil mortgage untuk beli rumah seharga Rp 250 juta. Cicilan bulanannya ringan karena mortgage itu berjangka 30 tahun dengan bunga 6 persen setahun.


Negara-negara maju, termasuk Singapura, umumnya punya UU Mortgage. Yang terbaru adalah UU Mortgage di Dubai. Sejak itu, penjualan properti di Dubai naik 55 persen. UU Mortgage tersebut sangat ketat dalam menetapkan syarat orang yang bisa mendapat mortgage.


Dengan keluarnya ''jalan baru'' pada 1980 itu, terbuka peluang untuk menaikkan bunga. Bisnis yang terkait dengan perumahan kembali hidup. Bank bisa dapat peluang bunga tambahan. Bank menjadi lebih agresif. Juga para broker dan bisnis lain yang terkait.


Tapi, karena semua orang sudah punya rumah, tetap saja ada hambatan. Maka, ada lagi ''jalan baru'' yang dibuat pemerintah enam tahun kemudian. Yakni, tahun 1986.


Pada 1986 itu, pemerintah menetapkan reformasi pajak. Salah satu isinya: pembeli rumah diberi keringanan pajak. Keringanan itu juga berlaku bagi pembelian rumah satu lagi. Artinya, meski sudah punya rumah, kalau mau beli rumah satu lagi, masih bisa dimasukkan dalam fasilitas itu.


Di negara-negara maju, sebuah keringanan pajak mendapat sambutan yang luar biasa. Di sana pajak memang sangat tinggi. Bahkan, seperti di Swedia atau Denmark , gaji seseorang dipajaki sampai 50 persen. Imbalannya, semua keperluan hidup seperti sekolah dan pengobatan gratis. Hari tua juga terjamin.


Dengan adanya fasilitas pajak itu, gairah bisnis rumah meningkat drastis menjelang 1990. Dan terus melejit selama 12 tahun berikutnya. Kredit yang disebut mortgage yang biasanya hanya USD 150 miliar setahun langsung menjadi dua kali lipat pada tahun berikutnya. Tahun- tahun berikutnya terus meningkat lagi. Pada 2004 mencapai hampir USD 700 miliar setahun.


Kata ''mortgage'' berasal dari istilah hukum dalam bahasa Prancis. Artinya: matinya sebuah ikrar. Itu agak berbeda dari kredit rumah. Dalam mortgage, Anda mendapat kredit. Lalu, Anda memiliki rumah. Rumah itu Anda serahkan kepada pihak yang memberi kredit. Anda boleh menempatinya selama cicilan Anda belum lunas.


Karena rumah itu bukan milik Anda, begitu pembayaran mortgage macet, rumah itu otomatis tidak bisa Anda tempati. Sejak awal ada ikrar bahwa itu bukan rumah Anda. Atau belum. Maka, ketika Anda tidak membayar cicilan, ikrar itu dianggap mati. Dengan demikian, Anda harus langsung pergi dari rumah tersebut.


Lalu, apa hubungannya dengan bangkrutnya investment banking seperti Lehman Brothers?


Gairah bisnis rumah yang luar biasa pada 1990-2004 itu bukan hanya karena fasilitas pajak tersebut. Fasilitas itu telah dilihat oleh ''para pelaku bisnis keuangan'' sebagai peluang untuk membesarkan perusahaan dan meningkatkan laba.


Warga terus dirangsang dengan berbagai iklan dan berbagai fasilitas mortgage. Jor-joran memberi kredit bertemu dengan jor-joran membeli rumah. Harga rumah dan tanah naik terus melebihi bunga bank.


Akibatnya, yang pintar bukan hanya orang-orang bank, tapi juga para pemilik rumah. Yang rumahnya sudah lunas, di-mortgage- kan lagi untuk membeli rumah berikutnya. Yang belum memenuhi syarat beli rumah pun bisa mendapatkan kredit dengan harapan toh harga rumahnya terus naik. Kalau toh suatu saat ada yang tidak bisa bayar , bank masih untung. Jadi, tidak ada kata takut dalam memberi kredit rumah.


Tapi, bank tentu punya batasan yang ketat sebagaimana diatur dalam undang-undang perbankan yang keras.


Sekali lagi, bagi orang bisnis, selalu ada jalan.


Jalan baru itu adalah ini: bank bisa bekerja sama dengan ''bank jenis lain'' yang disebut investment banking.


Apakah investment banking itu bank?


Bukan. Ia perusahaan keuangan yang ''hanya mirip'' bank. Ia lebih bebas daripada bank. Ia tidak terikat peraturan bank. Bisa berbuat banyak hal: menerima macam-macam ''deposito'' dari para pemilik uang, meminjamkan uang, meminjam uang, membeli perusahaan, membeli saham, menjadi penjamin, membeli rumah, menjual rumah, private placeman, dan apa pun yang orang bisa lakukan. Bahkan, bisa melakukan apa yang orang tidak pernah memikirkan! Lehman Brothers, Bear Stern, dan banyak lagi adalah jenis investment banking itu.


Dengan kebebasannya tersebut, ia bisa lebih agresif. Bisa memberi pinjaman tanpa ketentuan pembatasan apa pun. Bisa membeli perusahaan dan menjualnya kapan saja. Kalau uangnya tidak cukup, ia bisa pinjam kepada siapa saja: kepada bank lain atau kepada sesama investment banking. Atau, juga kepada orang-orang kaya yang punya banyak uang dengan istilah ''personal banking''.


Saya sering kedatangan orang dari investment banking seperti itu yang menawarkan banyak fasilitas. Kalau saya mau menempatkan dana di sana , saya dapat bunga lebih baik dengan hitungan yang rumit. Biasanya saya tidak sanggup mengikuti hitung-hitungan yang canggih itu.


Saya orang yang berpikiran sederhana. Biasanya tamu-tamu seperti itu saya serahkan ke Dirut Jawa Pos Wenny Ratna Dewi. Yang kalau menghitung angka lebih cepat dari kalkulator. Kini saya tahu, pada dasarnya dia tidak menawarkan fasilitas, tapi cari pinjaman untuk memutar cash-flow.


Begitu agresifnya para investment banking itu, sehingga kalau dulu hanya orang yang memenuhi syarat (prime) yang bisa dapat mortgage, yang kurang memenuhi syarat pun (sub-prime) dirangsang untuk minta mortgage.


Di AS, setiap orang punya rating. Tinggi rendahnya rating ditentukan oleh besar kecilnya penghasilan dan boros-tidaknya gaya hidup seseorang. Orang yang disebut prime adalah yang ratingnya 600 ke atas. Setiap tahun orang bisa memperkirakan sendiri, ratingnya naik atau turun.


Kalau sudah mencapai 600, dia sudah boleh bercita-cita punya rumah lewat mortgage. Kalau belum 600, dia harus berusaha mencapai 600. Bisa dengan terus bekerja keras agar gajinya naik atau terus melakukan penghematan pengeluaran.


Tapi, karena perusahaan harus semakin besar dan laba harus kian tinggi, pasar pun digelembungkan. Orang yang ratingnya baru 500 sudah ditawari mortgage. Toh kalau gagal bayar , rumah itu bisa disita. Setelah disita, bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi dari nilai pinjaman. Tidak pernah dipikirkan jangka panjangnya.


Jangka panjang itu ternyata tidak terlalu panjang. Dalam waktu kurang dari 10 tahun, kegagalan bayar mortgage langsung melejit. Rumah yang disita sangat banyak. Rumah yang dijual kian bertambah. Kian banyak orang yang jual rumah, kian turun harganya. Kian turun harga, berarti nilai jaminan rumah itu kian tidak cocok dengan nilai pinjaman. Itu berarti kian banyak yang gagal bayar .


Bank atau investment banking yang memberi pinjaman telah pula menjaminkan rumah-rumah itu kepada bank atau investment banking yang lain. Yang lain itu menjaminkan ke yang lain lagi. Yang lain lagi itu menjaminkan ke yang beriktunya lagi. Satu ambruk, membuat yang lain ambruk. Seperti kartu domino yang didirikan berjajar. Satu roboh menimpa kartu lain. Roboh semua.


Berapa ratus ribu atau juta rumah yang termasuk dalam mortgage itu? Belum ada data. Yang ada baru nilai uangnya. Kira-kira mencapai 5 triliun dolar. Jadi, kalau Presiden Bush merencanakan menyuntik dana APBN USD 700 miliar, memang perlu dipertanyakan: kalau ternyata dana itu tidak menyelesaikan masalah, apa harus menambah USD 700 miliar lagi? Lalu, USD 700 miliar lagi?


Itulah yang ditanyakan anggota DPR AS sekarang, sehingga belum mau menyetujui rencana pemerintah tersebut. Padahal, jumlah suntikan sebanyak USD 700 miliar itu sudah sama dengan pendapatan seluruh bangsa dan negara Indonesia dijadikan satu.


Jadi, kita masih harus menunggu apa yang akan dilakukan pemerintah dan rakyat AS. Kita juga masih menunggu data berapa banyak perusahaan dan orang Indonesia yang ''menabung'' - kan uangnya di lembaga-lembaga investment banking yang kini lagi pada kesulitan itu.


Sebesar tabungan itulah Indonesia akan terseret ke dalamnya. Rasanya tidak banyak, sehingga pengaruhnya tidak akan sebesar pengaruhnya pada Singapura, Hongkong, atau Tiongkok.


Singapura dan Hongkong terpengaruh besar karena dua negara itu menjadi salah satu pusat beroperasinya raksasa-raksasa keuangan dunia. Sedangkan Tiongkok akan terpengaruh karena daya beli rakyat AS akan sangat menurun, yang berarti banyak barang buatan Tiongkok yang tidak bisa dikirim secara besar-besaran ke sana . Kita, setidaknya, masih bisa menanam jagung.(*)


[Dikutip dari milis Tangan di Atas; Dikutip dari jawapos. Judul Asli: Kalau Langit Masih Kurang Tinggi. Oleh: Dahlan Iskan].

Alasan Mengapa Anda Harus Belajar Bermain Forex

Setelah membaca artikel berjudul Mari Kita Cegah Hyper Inflasi di Indonesia, mungkin anda memiliki pertanyaan bagaimana cara mengamankan harta benda anda di jaman mata uang yang sudah di perdagangkan seperti sekarang ini. Saat ini mata uang yang anda pegang bukanlah uang yang sesungguhnya, Rupiah saat ini hanya berfungsi sebagai alat tukar saja yang bisa berubah nilainya. Dari tahun ke tahun nilai tukar mata uang cenderung menurun. Berbeda dengan uang sesungguhnya pada jaman uang logam yang dibuat dari emas, uang tersebut tidak akan berubah nilainya karena memiliki nilai intrinsik.


Mengutip istilah Robert T Kiyosaki, Uang adalah ilusi, bagi anda yang menganggap uang adalah nyata, maka berhati hatilah.


Untuk itulah anda perlu belajar bagaimana mekanisme mata uang itu bekerja, bagaimana mata uang diperdagangkan sama seperti komoditi lain, jadi di sini uang bukan lagi berfungsi sebagai alat tukar.


Berikut ini beberapa manfaat dari belajar berdagang valuta asing sekaligus sebagai jawaban dari pertanyaan Alasan Mengapa Anda Harus Belajar Bermain Forex.




  1. Dengan belajar main valas anda akan mengetahui kapan suatu mata uang akan naik dan kapan akan turun. Dengan mengetahui hal tersebut maka anda bisa mengambil keuntungan dengan membeli mata uang di harga murah untuk kemudian dijual di harga tinggi, atau anda jual dulu apabila anda punya mata uang bernilai rendah, dan apabila harga sudah habis pergerakan turunnya maka anda bisa beli lagi mata uang bersangkutan apabila diperlukan.

  2. Dengan belajar forex anda akan mengetahui mata uang apa yang nilai tukarnya paling kuat. Saat ini GBP adalah mata uang terkuat di dunia, nilainya dua kali lipat USD, kadang bahkan lebih.

  3. Dengan mengetahui mata uang yang kuat dan nilainya cenderung naik, maka anda bisa berinvestasi di mata uang tersebut dengan harapan mendapat kapital gain pada masa mendatang.

  4. Dengan mengetahui bahwa uang adalah ilusi, yang nilainya maya dan bisa berubah setiap saat, maka anda bisa memilih untuk berinvestasi pada produk yang lebih baik misalnya tanah, real estate, emas dan lainnya.

  5. Dengan mengetahui cara kerja uang serta perdagangan uang, maka otomatis kecerdasan anda tentang uang atau kecerdasan finansial anda meningkat. Dengan kecerdasan finansial yang bagus maka anda bisa mempertahankan dan mengembangkan kekayaan anda sekarang, esok dan nanti.


Untuk anda yang awam sama sekali dengan perdagangan valas, belumlah terlambat apabila saat ini ingin belajar tentang perdagangan valas atau forex trading. Mari tingkatkan kecerdasan finansial untuk kehidupan yang lebih baik.


Sekarang pertanyaannya, dimana bisa belajar mekanisme valas secara gratis? Apakah masih ada? Anda tidak perlu kuatir, dimana ada keinginan maka disitu pasti ada jalan.


Memperkenalkan, broker valas gratis dan terbaik di dunia (terbaik karena brokernya memang baik dengan memberikan anda modal uang betulan $5 dan uang mainan $20,000) untuk keperluan anda belajar valas dan untuk meningkatkan kecerdasan finansial anda.


Kami persembahkan:




Marketiva! Broker terbaik di dunia: With more than 520,000 serviced users, 310,000 unique and live trading accounts, and more than 3.7 million live orders executed each month, Marketiva.com is one of the most popular over-the-counter market makers in the world.



Marketiva didirikan pada awal 2005 oleh grup profesional finansial dan para ilmuwan komputer. Tim www.marketiva.com telah memiliki pengalaman gabungan lebih dari 30 tahun dalam pasar finansial. Marketiva merupakan market maker paling populer di dunia.


===oOo===



Tertarik dengan Marketiva.com?


Ayo Daftar Sekarang Juga!
Kurang dari 5 menit anda sudah langsung bisa trading!


===oOo===

Mari Kita Cegah Hyper Inflasi di Indonesia

Jakarta, 21 Desember 2005. Sahabat menuju sejahtera, dari Harian Kompas hari ini, kita bisa membaca tulisan berita tentang:




  • Sierad PHK 1.500 pekerja, menyusul berita minggu lalu tentang gelombang PHK yang mulai terjadi di beberapa propinsi.

  • Realisasi Proyek PU 74.4 %

  • Target Ekonomi Meleset

  • Disiapkan Paket Kebijakan, diantaranya adalah insentif di bidang perpajakan

  • Lahan Tak Produktif, Ratusan Transmigran Minggat

  • Krisis Pangan, Paceklik, Warga Makan Oyek dan Tiwul

  • Sapi Jatim tidak bisa dipasarkan, kebanjiran daging sapi, ayam dan telur impor


Sementara minggu lalu, kita juga membaca dan mendengar berita tentang aksi buruh diberbagai daerah: Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dll, menuntut naik gaji. Bahkan tuntutan naik 100%!!!


Dimana masa 'keemasan' pertumbuhan ekonomi yang baru saja kita rasakan tahun 2003 dan 2004? Bagaimana mungkin pada tahun-tahun tersebut, saat inflasi kita hanya mencapai 5-6%, sekarang menjadi 18%???


Kapan kita bisa sejahtera? Bila tahun lalu alasan kita bahwa suku bunga terlalu rendah, tidak ada gunanya menabung, sekarang kita menghadapi inflasi yang tinggi, meskipun suku bunga naik menjadi cukup tinggi, tidak ada lagi uang kita yang tersisa karena tergerus kebutuhan hidup yang melonjak akibat inflasi. Lantas kapan bisa sejahtera dengan menabung?



Apakah kenaikan gaji akan menyelesaikan masalah kita? Dalam kondisi seperti ini bukankah perusahaan kita juga mengalami kondisi yang sulit? Lantas, apa yang dapat kita lakukan?

Kita sering lupa, bahwa selain 'Penghasilan', kita juga memiliki 'Pengeluaran'. Dalam kondisi 'Penghasilan' kita meningkat, sudah pasti terjadi..., 'Pengeluaran' kita juga segera meningkat. Gaya hidup kita berubah. Maka, Naik Gaji tidak secara mutlak merupakan jawaban dari masalah ini.

Kalau kita memilih naik gaji, artinya kita hanya fokus pada Penghasilan... kita lupa mengatur Pengeluaran kita. Akhir bulan, kita akan merasa pas-pasan lagi. Lantas apa manfaatnya? Selain itu, ada suatu BAHAYA BESAR yang mungkin saja mengintai kita.

APA BAHAYA BESAR ITU?
Pemerintah menaikkan suku bunga, seiring dengan naiknya inflasi, untuk menarik dana masyarakat. Istilah ekonominya adalah menarik jumlah uang beredar. Dengan menaikkan suku bunga, Pemerintah mengharapkan masyarakat menabung. Apakah itu bisa tercapai? Dengan semata Naik Gaji, bisa jadi masyarakat tidak menabung. Masyarakat terus konsumsi. Tidak ada 'sense of crisis'. Maka 'Fiscal Policy' pemerintah tersebut bisa jadi tidak efektif. Inflasi terus meroket karena 'Demand' terus bertambah. Kita menghadapi bahaya HIPER INFLASI.

Mungkin ini adalah pemikiran yang terlalu pesimis?
'Kemungkinan Terburuk' yang mungkin kita hadapi adalah HIPER INFLASI sebagaimana pernah terjadi pada negara Argentina, beberapa tahun yang lalu, atau negara Bolivia, suatu masa yang lalu. Saat itu, telur rebus seharga 1000 pada pagi hari, bisa menjadi 1.000.000 pada malam hari. Ada pula cerita, seseorang harus mendorong gerobak berisi penuh uang kertas yang dirampas gerobaknya karena nilai gerobak lebih berharga dari uang tunai itu sendiri.

Hal-hal apa yang dapat memicu kejadian HIPER INFLASI adalah:

  • Inflasi tak terkendali (tentunya),

  • (Kebijakan Ekonomi) Pemerintahan yang gagal,

  • Obligasi / Surat Hutang Negara yang menjadi tidak ada harganya,

  • Tingkat Pengangguran yang tinggi,

  • Neraca Pembayaran Ambrol, Impor jauh lebih banyak daripada Ekspor,

  • Produksi dalam negeri menurun tajam,

  • Banyak perusahaan bangkrut,

  • 'Goverment Spending' yang tidak efisien, tidak efektif, banyak kebocoran dan korupsi.

  • dan lain lain...


Kondisi lain yang mungkin terjadi:




  • Dana masyarakat yang terhimpun dalam bentuk SBI akan disalurkan oleh pemerintah dalam bentuk Kredit Usaha. Bila risiko usaha dalam krisis adalah kegagalan, maka berapa banyak 'biaya' yang akan terjadi?

  • Semakin tinggi beban ekonomi, meningkatnya biaya ekonomi karena pengangguran, kebijakan iklim investasi yang tidak efektif, pajak yang semakin tinggi (.. Anda sudah punya NPWP? ), akan semakin membuat 'unit cost' produk dalam negeri menjadi semakin mahal, sehingga harga barang impor akan semakin murah.

  • Barang Impor yang semakin banyak akan menyebabkan Perusahaan Dalam Negeri gulung tikar....

  • Sementara masyarakat kita makin terbuai mental 'konsumtif', budaya instant, tidak mau kerja keras, hanya mau kerja seminim mungkin gaji setinggi mungkin..., hanya semakin menciptakan budaya PASAR, bukan budaya PRODUKTIF.

  • Nilai mata uang akan semakin lemah, lemah..., lemah.... sampai akhirnya mungkin... tidak ada harganya...

  • Desakan kompetisi globalisasi semakin berat, semakin berat....


LANTAS APA PILIHAN UNTUK KITA?
Apa solusi yang mungkin bisa kita pilih untuk kita usahakan?


  1. KERJA LEBIH KERAS, LEBIH PRODUKTIF, LEBIH KERAS DAN PRODUKTIF... Bila kita hanya menuntut Naik Gaji, kita hanya berpikir jangka pendek. Dengan bekerja lebih keras, lebih produktif, kita membangun kesejahteraan jangka panjang. Ini pilihan nyaris mutlak. TIDAK ADA YANG BISA MEMBEBASKAN KITA DARI BAHAYA KETERPURUKAN, SELAIN USAHA KERJA KERAS. Coba kita pikirkan, bagaimana mental kerja kita dibandingkan dengan negara lain, yang sudah lebih makmur dari kita?

  2. GUNAKAN PRODUK DALAM NEGERI. Biar pun mahal, gunakan produk dalam negeri. Bangun kebanggaan dan sekaligus bangun pondasi ekonomi negara sendiri. Bila ekonomi negara sendiri runtuh, siapa yang paling sengsara? Siapa yang mau membantu dengan tulus? Coba mulai dari yang kecil. Makanan, minuman, pakaian, peralatan kantor, sepatu, dll.... Lihat semua barang yang ada disekitar anda, yang anda gunakan sehari-hari... Meski produk dalam negeri lebih mahal, atur prioritas. Tidak perlu memiliki 3 barang kalau kita sudah cukup dengan 2 barang.

  3. BERIKAN LEBIH, MINTA BELAKANGAN, MULAI DARI DIRI SENDIRI. Bila kita mengharapkan orang lain, pemerintah, perusahaan, untuk memberi lebih dahulu...., bila satu pihak mengharapkan pihak lain untuk melakukan 'kewajibannya' dulu, maka tidak akan ada perubahan....

  4. BERHEMAT DAN BERINVESTASI. Badai mungkin ada didepan. Coba rasakan.... mungkinkah? Mungkin ya? Mungkin tidak? Apa yang mungkin dapat kita lakukan bila ternyata jawabannya adalah YA? Hemat, akumulasikan dan investasikan dana Anda pada tempat yang aman, atau lebih aman. Pertimbangkan Risiko.

  5. JANGAN SALAHKAN SIAPA-SIAPA, LAKUKAN DAN AJAK TEMAN ANDA. Menyalahkan pihak lain tidak akan memberikan manfaat kepada kita. Saling menyalahkan tidak akan mengubah apapun. Jangan salahkan siapa pun, pemerintah, perusahaan,... negara lain, ... bila terjadi masalah dalam ekonomi negara sendiri, bila kita sendiri turut memberikan kontribusi terhadap permasalahan tersebut.


Ajak teman Anda untuk membuat perubahan. Forward pemikiran ini kepada teman, bila ANDA PEDULI.



Sahabat menuju sejahtera,
Lakukan sesuatu. Each Cent Counts. Setitik peningkatan usaha pun berharga. Coba bawa pemikiran ini pada manajemen perusahaan Anda. Apa yang bisa dilakukan? KERJA KERAS, PRODUKTIF, Berhemat, Berinvestasi, Antisipasi.

Apakah Naik Gaji (saja) cukup untuk menjawab permasalahan Anda? Bila pemikiran ini dapat bermanfaat untuk antisipasi masalah di perusahaan Anda, saya terbuka untuk mendiskusikannya.

Salam Sejahtera. Sekaranglah Masa Kerja Keras!!!

Hendri Hartopo

Konsultan Keuangan, Perbankan, Investasi, Asuransi Direktur KOMMIT Sejahtera (Konsultan Koperasi Karyawan). Penulis Buku Laris "Save Or Sorry!"

Web: www.hendrihartopo.info
Email: email@hendrihartopo.info -
hendri_hartopo@yahoo.com
Cell: 021.30118474 - 0815.9661067

Analisa Valas Sederhana Bagian 4 dari 4

Bagaimana bisa saya tahu harga yang sudah saya dapatkan sudah tergolong cukup tinggi?

Anda hitung range rata-rata harian pasangan mata uang yang anda mainkan. Misalnya Euro-Usd rata-2x rangenya 115 poinan waktu anda akan entry anda sudah menghitung dan ternyata range sudah berada pada kisaran 112 poin sedangkan harga berjalan saat ini hanya selisih kurang 3 poin dari harga tertinggi ini sudah bisa dikatakan anda sudah memperoleh harga yang cukup tinggi bukan.



Sesial-sialnya anda, misalnya harga masih bisa naik lagi paling hanya selisih 20 poinan lagi tidak sampai kena sampai ratusan poin bukan.



Secara logika sederhana seandainya anda sudah mendapat harga yang sudah tergolong paling tinggi misalnya. Memang ada kemungkinan harga bisa naik lebih tinggi lagi tapi minimal selisihnya sudah tidak terlalu banyak bukan.

Contoh :
EURO-USD rata-rata range hariannya 115 poin

Waktu anda akan masuk market
High : 1.1804
Low : 1.1690
Harga tick bergerak saat itu: 1.1802
High – Low = 114 poin
Selisih dari harga High ke harga Tick = 2 point

Anda memutuskan untuk entry sell EURO-USD bisa jadi harga akan terus bergerak naik misalnya sampai ke 1.1815. Anda akan mengalami minus 13 point tetapi jika benar terjadi demikian artinya sudah bisa dikatakan tidak mungkin lagi anda sampai mengalami minus sampai 50 point ke atas karena range harganya pun saat anda masuk sudah diatas rata-rata.

Hal ini berbeda jika anda berpedoman pada indicator tehnikal RSI atau apalah yang lainnya itu saya yakin pada saat harga 1.1780 an saja sudah masuk ke indicator overbought dan bagi anda yang tidak mengetahui trick ini sudah memutuskan untuk entry dan pas harga di swing oleh market menuju ke 1.1815 anda sudah berkeringat dingin bukan? Bahkan mungkin anda sudah memutuskan untuk cutt loss.

Rahasia 4 Unsur
Dalam bertrading forex ada 4 macam pair Major seperti yang sudah dibahas diatas. Dalam pengamatan saya ke 4 unsur ini satu sama lain saling berkaitan dimana terdapat fenomena misalnya jika Euro-USD dan GBP-USD naik maka USD-CHF dan USD-JPY menurun mungkin sebagian dari pembaca sudah mengerti akan hal ini.

Tapi jika diperhatikan lebih lanjut lagi ada suatu keanehan yang kadang muncul, dimana salah satu pasangan mata uang tetap bertahan atau Cuma berjalan di tempat saja naik 5-10 point lalu turun lagi 5-10 poin.

Segera cek masing-masing range ke 4 pairs tersebut biasanya pasti salah satunya sedang berada dalam kondisi belum balance dan sedang berusaha menyesuaikan ketertinggalan rangenya sementara yang lainnya tetap berusaha menjaga kestabilan harga high atau lownya supaya tidak terlalu over.

Memang sedikit membingungkan dan sukar diceritakan secara tertulis hal ini bisa anda pelajari dengan berlatih membaca pergerakan major pairs tersebut gunakan logika maka akan anda temukan kuncinya.

Menghindari Signal palsu
Salah satu kekurangan tehnikal indicator dan charting grafik adalah kurang bisa mendeteksi signal palsu tampilan grafik dan tehnikal indicator seolah-olah sudah menunjukan overbought misalnya. Tapi pada kenyataanya harga terus melambung tinggi seolah sudah tidak peduli lagi pada segala macam aturan standart.

Keunggulan tehnik analisa Range point adalah bisa mengantisipasinya sehingga kita tidak termakan jebakan market atau Bandar. Memang tidak ada bukti nyata bahwa ke empat pasangan major pairs tersebut berkaitan tetapi berdasarkan dari pengalaman dan pengamatan semua menunjukan bahwa memang ada kaitannya.

Posisi ideal adalah saat kedua pasangan pairs tersebut sudah konfirm.
Contoh:
Anda open posisi sell EURO-USD lalu perhatikan lawannya misalnya USD-JPY. Pada saat EURO-USD reversal seharusnya USD-JPY juga mengalami reversal pula. Jika anda entry pada saat sudah terjadi hal demikian bisa hampir dipastikan 99% anda pasti menang mengantongi paling sedikitnya 10 point. Yang harus diingat adalah tidak selamanya misalnya EURO-USD berlawanannya dengan USD-JPY bisa jadi EURO-USD berlawanan dengan USD-CHF. Pokoknya salah satu diantara 2 pairs tersebut.

Seandainya terjadi hal yang abnormal misalnya, justru EURO-USD berlawanan dengan GBP-USD maka saya sarankan wait and see dulu mungkin pasar / Bandar sedang merencanakan sesuatu hal.

Hal tersebut tidak akan anda dapatkan kalau hanya mengandalkan chart grafik atau tehnikal indicator.

Prinsip keseimbangan
Ke 4 major pair tersebut selamanya berusaha saling menseimbangkan hal ini tidak bisa dijelaskan perkata saya harap anda bisa membacanya. Cara membacanya adalah berpikirlah secara logika jangan terfokus hanya kepada salah satu pasangan mata uang saja.

Demikian, Semoga Bermanfaat.

Analisa Valas Sederhana Bagian 3 dari 4

Bertrading bukanlah suatu ilmu pasti 1+1=2 jadi jangan sia-siakan uang anda untuk kursus-kursus yang menjanjikan keuntungan trading secara pasti kalau memang kursus tersebut pasti bisa menjamin kesuksesan anda bertrading ngapain mereka masih sibuk buka usaha kursus bukankah lebih baik mengurusi trading mereka sendiri?


Kunci utamanya seringlah berlatih. Segala bacaan atau ilmu dapat anda peroleh secara gratis lewat googling browsing di internet atau bertukar pikiran dengan rekan-rekan di forum atau millis.


Trick diatas juga tidak menjanjikan keuntungan yang pasti tetapi paling tidak dengan menerapkan logika diatas anda sudah berada pada jalur yang tepat dan anda tidak bertrading secara buta. Anda sudah mendapatkan dasar dalam pengambilan suatu keputusan. Semoga masukan dari saya bisa memberi kesuksesan bagi kita semua.




Management Resiko
Yang namanya salah analisa atau perhitungan sangat wajar terjadi pada saat bertrading salah satu yang paling penting adalah margin anda. Trading yang aman sebaiknya hanya menggunakan 10-20% dari margin anda sisanya sangat diperlukan untuk menghadapi hal-hal yang terjadi diluar dugaan. Atau kalau tidak mau pusing jalan paling sederhana adalah melakukan cut loss.

Langkah pertama yang akan dibahas adalah melakukan tindakan average misalnya anda mengalami loss sampai dengan 50 point atau bahkan lebih tetaplah bersikap tenang tetap pada pedoman yang utama ambil tindakan berpedoman pada harga high atau low harian beraksi jika harga telah matang walaupun posisi masih kalah usahakan equity anda terus bertambah sehingga paling tidak anda memperoleh hasil impas dan modal awal anda tidak kena makan.


Langkah kedua adalah tindakan locking atau hedging tindakan ini maksudnya untuk membatasi kerugian anda agar tidak terus membengkak bersabarlah dan tetap berfikir tenang maka kekusutan ini akan dapat diselesaikan dengan cantik dan anda bisa tetap memperoleh keuntungan manfaatkan virtual account untuk belajar memanagement resiko anda.


Langkah ketiga adalah cutt loss hal ini tidak perlu dibahas lebih dalam karena sangat simple hanya anda akan mengalami kerugian sekian poin sesuai dengan apa yang anda mampu terima.


Dalam melakukan management resiko sangat diperlukan ketenangan sikap. Keputusan entry tetap berpedoman pada harga high dan low biarpun pada saat anda melihat minus pointnya sudah besar, tapi berpikirlah seolah anda masih tidak ada minus yang dikhawatirkan akibat panik anda langsung me-locking atau me-average posisi anda padahal harga bergerak saat itu belum matang akibatnya bisa tambah runyam.


Point utamanya adalah usahakan agar equity awal anda tidak berkurang akibat kesalahan menganalisa bayarlah kerugian point anda dengan point yang anda peroleh kembali dari trading yang baru.


Contoh kasus hari Senin 5 Desember 2005



Tema : Akibat serakah
Pairs: GBP-USD

Senin sekitar jam 23:00-24:00
Harga tick 1.7394 harga High di 1.7416 sudah koreksi turun ke 1.7364 balik kembali menuju ke 1.17390 an bergerak seakan susah menembus ke 1.7390 harga bergerak di kisaran 1.7385-1.7390 an bahkan cenderung untuk turun semua indikataor dan analisa chart juga menunjukan signal bearish range harga pun sudah dirasakan cukup matang di 140 an point.

Kondisi USD-CHF juga sudah stabil nilai range USD-CHF juga dirasakan sudah matang karena sudah mencapai 140 poinan Hanya USD-JPY yang dirasakan masih kurang.


Hal seperti ini rawan dan memicu untuk segera mengambil posisi walaupun sebenarnya harga masih bisa naik lagi tapi kesimpulan kita ini Cuma koreksi saja dan akhirnya ternyata harga di swing ke atas break high terus sampai mencapai puncak ke 1.7440 an.


Kejadian seperti diatas bisa menimbulkan loss yang cukup besar sebenarnya asal sabar masih bisa dicegah hanya saja kemampuan kita menahan emosi yang masih sangat minim sehingga mengakibatkan mengambil keputusan secara terburu-buru.


Jika anda bersabar dan tidak serakah pada hasil trading beberapa menit yang lalu sebenarnya anda sudah mengantongi kemenangan sekitar 30 poin persis seperti target. Dalam kasus ini kemampuan mengontrol dirilah yang menjadi factor loss atau profitnya.



Kesalahan fatal yang terus berlanjut
Begitu mendapati harga terus naik mungkin anda mencoba mengaveragenya namun tindakan ini terlalu dini karena anda mengaveragenya pas sudah pagi masuk sesi Australia-Jepang. Peraturan basic harus diingat bertradinglah di market Amerika karena di market Amerikalah pergerakan harga yang sebenarnya terbentuk.

Apa dasar saya mengambil keputusan entry?
Coba anda renungkan kembali pertanyaan diatas sebaik-baiknya!
Apakah karena chart candle stick apakah karena tehnikal indicator yang sudah konfirm? Sedangkan banyak diantara kita bahkan saya sendiri yang masih bingung mengadopsi time frame yang tepat 1 menit, 5 menit, 15 menit, 30 menit, 1 jam, 4 jam, daily, weekly, monthly?

Sedangkan jika di cermati indicator tehnikal juga mengkonfirmasikan secara berlainan pada setiap time framenya jadi mana yang benar? Saya juga bingung. Memang factor range bisa saja terjadi miss tapi apakah factor analisa candle stick dan tehnikal indicator lainnya juga bisa menjamin tidak pernah miss?

Analisa Valas Sederhana Bagian 2 dari 4

Saya membaca jadwal kalender berita ekonomi hanya untuk melihat jam-nya saja misalnya ada pengumuman berita ekonomi tertentu pada jam sekian. Berarti paling tidak mendekati jam tersebut akan besar kemungkinan terjadi perubahan harga secara ekstrem. Dengan kita mengetahui kira-kira kapan akan adanya pergerakan harga secara ekstrem paling tidak kita telah berhemat waktu dan tidak perlu seharian mengamati pergerakan harga di layar monitor. Kecuali kalau hal tersebut memang merupaka suatu hoby itu tentu saja tidak menjadi masalah bagi anda.


Bertrading sebaiknya mengikuti keadaan lapangan yang terjadi pada saat itu. Terlalu beresiko jika kita berusaha memprediksikan bahwa pada harga sekian akan terjadi bullish / bearish. Saran kedua, tunggu keadaan dan masuk begitu kesempatan benar-benar telah datang. Kunci utama lainnya tungguin trading anda sendiri.



Bertrading harus disiplin mengikuti sistem atau pola yang telah kita tentukan. Keserakahan dapat berakibat fatal saya rasa dengan 1 hari dapat mengantongi 30 – 50 point sudah cukup. Banyak kekalahan besar yang terjadi dari akibat keteledoran yang sepele.


Menentukan entry bisa dilakukan dengan atau tanpa bantuan chart ( Grafik ). Yang menjadi dasar pengambilan keputusan adalah harga tertinggi atau terendah range harian. Misalkan harga bergerak pada saat itu mendekati harga tertinggi pada hari itu, tunggulah dulu biasanya harga bergerak akan terus berusaha menembus harga tertinggi pada hari itu. Perhatikan range hariannya. Misalnya untuk mata uang EURO-USD range hariannya pada saat kita akan entry sudah mencapai 98 point besar kemungkinan harga tertinggi pada hari itu akan tertembus sampai beberapa point lagi diatasnya sebelum kemudian akhirnya harga berbalik arah karena aksi profit taking.


Jika anda tergolong seorang Risk Taker, sebenarnya bisa saja anda memanfaatkan keuntungan sewaktu terjadi koreksi harga tersebut dan anda bisa memetik 2 keuntungan sekaligus sewaktu harga terkoreksi naik sebentar sebelum akhirnya mengalami reversal ( pembalikan harga. ) hal ini bisa saja dilakukan tetapi saya tidak menyarankan untuk digunakan oleh pemula jika anda masih merasa belum begitu mengenal situasi pasar maka sebaiknya anda berlatih dahulu di rekening virtual anda dahulu sampai anda benar-benar menguasainya.


Dan jangan lupa pula perhatikan juga mata uang yang menjadi lawan mata uang yang kita pegang tersebut misalnya karena pada contoh kasus ini kita memegang mata uang EURO-USD maka perhatikan pula mata uang lawannya misalnya USD-JPY seharusnya pada saat yang sama USD-JPY juga akan berusaha menyentuh titik terendah sebelum pada akhirnya berbalik arah


Dengan memanfaatkan grafik pun kita bisa memperoleh informasi yang cukup jelas lagi jika anda pengguna software metatrader, cukup perhatikan pada time frame 5 menit & 15 menit saja. Indicator yang digunakan cukup Bollinger bands saja dan jika masih kurang yakin gunakan indicator tambahan yaitu RSI dengan seting periodenya 6.


Tetapi sekali lagi yang perlu diingat dasar utamanya adalah range harian High dan Low!


Jika telah terjadi break High ataupun break low baru anda perhatikan grafik candle stick anda terutama fokuskan pada frame 5 menit. Ini berguna supaya entry anda benar-2x persisi dan akurat pada harga serendah-rendahnya atau setinggi-tingginya.


Banyak orang yang justru terjebak pada pemfokusan grafik misalnya garis Moving average sudah cross atau sebagainya tetapi sebenarnya pada waktu itu range harga belum terbentuk secara matang, tentu saja hal tersebut bisa menjadi sangat riskan. Sekali lagi saya tekankan perlunya anda memperhatikan range harga yang sudah terbentuk.


Penggunaan garis pivot point support dan resistance pun bisa anda memanfaatkan untuk perbandingan mempertajam keputusan yang akan diambil. tetapi ingat sekali lagi patokan range hargalah yang menjadi fokusnya jangan anda menjadi rancu atau bingung karena segala macam indicator tersebut.


Misalnya mata uang EURO-USD sudah menembus break high perhatikan pada chart 5 menit anda candle stick akan telah menyentuh garis Bollinger bands bagian atas bahkan mungkin lebih tunggu dahulu sampai benar-benar telah mencapai puncaknya untuk lebih meyakinkan lagi konfirmasikan dengan time frame 15 menit baru setelah dirasakan adanya gejala reversal atau pembalikan maka baru anda melakukan entry


Pergerakan harga merupakan suatu hal yang kompleks yang melibatkan keempat pasangan mata uang tersebut satu sama lainnya. Hal ini tidak bisa dijelaskan secara detail. Demikian pula penentuan overbought ataupun oversold tidak mutlak berpedoman pada chart frame 5 menit atau 15 menit hal ini akan anda peroleh sendiri dengan jalan sering berlatih gunakanlah logika anda maka hal yang luar biasa akan anda dapatkan.


Saya ingin menjelaskan secara tertulis ataupun lisan tapi memang hal ini tidak bisa dijelaskan begitu saja sama saja seperti saya misalnya memberitahukan kepada anda harumnya bunga melati. Kita tidak bisa bukan untuk mendiskripsikan dengan kata-kata atau tulisan jalan satu-satunya supaya anda tahu ya cium dan rasakan sendiri harumnya.


Pelajari pergerakan ke 4 pasang mata uang tersebut EURO-USD, GBP-USD, USD-JPY dan USD-CHF disitulah letak kunci jawaban kemenangan anda.

Analisa Valas Sederhana Bagian 1 dari 4

Banyak orang yang masih berpikir bahwa menganalisa forex merupakan suatu hal yang rumit dan semua penuh dengan segala macam rumus matematika yang menakutkan. Beberapa orang bahkan rela membayar jutaan rupiah untuk mengikuti kursus-kursus pasar modal yang mempelajari analisa tehnikal dengan perhitungan grafik yang rumit dan bahkan memusingkan karena kita sendiri jadi bingung frame mana yang harus dipilih 1 menitan, 5 menitan atau harian/daily?


Sebenarnya jika kita berfikir logis, jernih dan tenang maka akan terlihat sesuatu yang tidak terlihat karena dikaburkan oleh segala macam tetek bengek indicator dan rumus yang rumit tersebut. Ingat rumus KISS (Keep It Simple Stupid), sebuah pedoman terbaik yang wajib diterapkan di segala bidang kehidupan.


Untuk sukses dalam trading Forex ada suatu prinsip dasar yang harus dipegang . Ingat anda bertrading ini artinya anda berdagang kalau anda berdagang berfikirlah dengan pola pikir seorang pedagang. Beli diharga murah lalu jual di harga tinggi ini adalah aturan nomor satu yang paling wajib diperhatikan. Tidak peduli apakah anda bermain saham, index, bursa komoditi, forex ataupun anda seorang pedagang konvensional, terapkan selalu prinsip tersebut.



Bertrading Forex memang berlangsung 24 jam non stop mulai berjalan dari market Australia sekitar pukul 04:00 WIB Dini hari lalu berlanjut pada pembukaan market Jepang mulai pukul 07:00 WIB pagi diteruskan pembukaan market eropa pada pukul 14:30 WIB sore hari dan diakhiri pada market Amerika yang buka pada jam 20:30 WIB malam dan ditutup sekitar jam 04:30 WIB dini hari.


Berdasarkan pada pengalaman, peran waktu atau sesi bertrading sangat berpengaruh pada hasil akhir kita menang atau kalah. Sekilas secara garis besar harga berjalan datar pada sepanjang pagi sampai sore hari waktu Indonesia bagian barat. Baru pada sesi market Eropa biasanya harga mulai menggeliat dan terbentuk dan puncaknya pada sesi market Amerika. Pada sesi market Amerika ada peluang besar untuk mendapat keuntungan besar dengan waktu singkat asalkan kita bisa memposisikan diri secara tepat.



Cara menentukan posisi Buy atau Sell
Setelah memperhatikan fenomena diatas maka sebaiknya kita bertrading pada waktu sesi market Amerika saja. Langkah pertama adalah menghitung range harga high-low masing-masing pairs mata uang pada hari itu.

Ada 4 macam mata uang yang umum diperdagangkan yaitu:



EURO – USD: Merupakan mata uang Negara uni eropa
GBP - USD: Merupakan mata uang Negara Inggris
USD - JPY: Merupakan mata uang Negara Jepang
USD -CHF: Merupakan mata uang Negara Swiss

Berdasarkan pengamatan rata-rata range harian
Cara menghitungnya selisih data High-Low setiap hari selama 1 bulan dibagi 22 hari kerja

EURO – USD: 115 POINT
GBP - USD: 150 POINT
USD - JPY: 90 POINT
USD -CHF: 130 POINT

Angka-angka diatas tidaklah mutlak baku tapi paling tidak jika pada saat kita akan entry dan range sudah sejumlah rata-rata tersebut paling tidak kita sudah pada jalan yang benar walaupun belum menjamin 100% kemenangan.


Jika kita perhatikan lebih seksama ada suatu pola tertentu yang saling berkaitan pada ke empat pasangan mata uang tersebut yaitu mata uang EURO-USD dan GBP-USD biasanya berjalan seiring berbanding terbalik dengan mata uang USD-JPY dan USD-CHF. Jika mata uang EURO-USD dan GBP-USD menguat maka biasanya mata Uang USD-JPY dan USD-CHF melemah . Demikian pula sebaliknya.


Tetapi perlu disimak lebih lanjut hal tersebut tidak selalu berjalan sesuai kejadian diatas ada kalanya salah satu nya bertahan sedangkan mata uang yang lainnya mengikuti pola yang sesuai biasanya. Jika terjadi demikian maka ada kemungkinan salah satu mata uang yang tertahan pergerakannya tersebut (mata uang yang berpola tidak seperti biasanya) telah berada pada titik terendah atau titik tertinggi harian dan telah mempunyai range harian yang sudah matang (sudah mendekati sama dengan atau lebih sedikit dari rata-rata range harian mata uang tersebut).


Tidak ada aturan khusus yang menyebutkan bahwa salah satu pasangan mata uang lebih gampang diperdagangkan semuanya mempunyai peluang yang sama hanya saja ada baiknya jika kita menyesuaikan dengan kekuatan margin kita.


Pergerakan pasangan mata uang Euro-Usd dan Usd-Jpy lebih stabil dengan kisaran range yang sekitar 100 poinan hal ini tentu saja menjadi lebih aman dimainkan dengan modal margin kita yang kecil dibandingkan dengan pasangan mata uang GBP-USD dan USD-CHF yang berkisar pada angka 200 poinan.


Dari kejadian yang telah saya amati dapat saya ambil kesimpulan bahwa sebenarnya uang atau modal spekulan kelas kakap seperti George Soros hanya diputarkan pada 4 pasang mata uang tersebut saja dimana selalu berusaha menyeimbangkan volume dan harga dari mata uang tersebut supaya pada akhir penutupan berjalan seimbang sesuai dengan rata-rata range high – low harian.


Arah pergerakan harga sebenarnya sudah terbaca dari pergerakan harga masing masing pasangan mata uang tersebut. Masalah pendekatan analisa secara fundamental dengan mencermati berita-berita ekonomi sebenarnya sudah tercermin dari pergerakan harga.

Panduan Marketiva Forex Umum

Forex atau Foreign Exchange atau biasa juga disebut Future Trading merupakan kegiatan jual beli mata uang asing yang dilakukan untuk memperoleh selisih antara harga jual dengan harga beli (profit) atau keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam forex/margin/stock, kita tidak dapat mengontrol berapa besar profit yang akan kita dapatkan karena itu tergantung dari hoki kita. TAPI, kita bisa mengontrol berapa besar/kecil kerugian kita, di sini yang paling dominan adalah manajemen resiko (Risk Management) dan manajemen uang (Money Management).



Indek (mata uang/bursa) selalu bergerak seiring dengan roda perekonomian suatu negara, hal yang paling mendasar adalah siapakah diri kita dan siapa pasar itu, jika kita telah menyatu dengan pasar, maunya pasar jelas, kita akan mampu lebih baik mendapatkan hasilnya, baru2 ini Jepang berusaha menahan laju penguatan mata uangnya menghabis 3 milyar dollar US, mengapa kita tidak bermain di dalamnya...?

Saran saya jangan melawan pasar, berusaha memahami arah pasar, bukan hanya berprinsip mengharap pada rebounding market, pengalaman anda juga wajar karena pendidikan formal untuk ini sangat terbatas.., baru satu atau dua lembaga pendidikan (asing) yang membuka pendidikan formal khusus di Indonesia, itupun dengan biaya yang wahh... (sebagian pendidikan diselesaikan di singapore)


Ada beberapa faktor penentu dalam kesuksesan melakukan Trading:

Psikologi Individu

Terdapat 6 psikologi yang mempengaruhi individu dalam bertransaksi:


  1. Bertanggung jawablah terhadap modal anda

  2. Kurangi kerugian anda secepatnya dan biarkan keuntungan anda yang berjalan

  3. Disiplin

  4. Terlalu banyak informasi

  5. Jangan menikah dengan perdagangan anda

  6. Jangan bertaruh di ladang ini


Penjelasan:
Bertanggung jawablah terhadap modal anda

Sangatlah menarik dimana banyak orang senang menaruh simpanan dan dana mereka dalam tangan orang lain, menerima kerugian seperti dengan mudahnya menyalahkan orang lain daripada bertanggung jawab terhadap dana mereka sendiri.

Langkah pertama sebagai individu adalah percaya pada diri anda sendiri dan kemampuan anda sendiri. Satu dari penemuan yang sangat mengejutkan ketika anda mulai bertransaksi atau memiliki pengamatan dari pasar saham bagaimana para ahli sangat sering melakukan kesalahan. Hal ini merupakan penyokong kepercayaan yang sesungguhnya ketika anda mulai mengerti bahwa dengan latar belakang yang kokoh dan pengetahuan, disiplin dan penetapan rencana perdagangan yang baik akan membuat anda melakukan tindakan profesional.
Anda akan berada dalam sebuah pasar yang bergerak beberapa kali lebih cepat daripada pasar lainnya dan dengan leverage, penghargaan dan kerugian bercampur berulang kali. Jalan terbaik untuk mengatasi pikiran dari penggunaan uang anda sendiri dan volume anda akan melakukan transaksi adalah melupakan tentang uang dan bicarakan bagian dari poin-poin. Jadi daripada menghitung keuntungan dan kerugian anda dalam faktor-faktor dari dolar, bicarakan faktor-faktor dari poin-poin keuntungan dan kerugian. Jika anda mengambil hal ini pada tingkat yang sangat awal, ini akan terasa sama jika anda melakukan perdagangan demo, mini atau 10 kontak dari rekening penuh.
Ketika melakukan perdagangan rekening demo, kebanyakan orang melakukannya dengan sangat baik. Mereka berdagang tanpa rasa takut. Tapi ketika mereka bertransaksi dengan uang sesungguhnya, meskipun hanya rekening mini, tiba-tiba mereka menemukan diri mereka bertransaksi dengan sikap dimana mereka kehilangan banyak kesempatan dan mengumpulkan banyak kerugian. Mereka dengan mudah kehilangan keberanian mereka dan masuk ke dalam rasa takut dan tamak. Hal ini dapat terjadi juga ketika anda berangkat dari rekening mini ke rekening penuh atau dari kontrak perdagangan sendiri ke kontrak perdagangan multiple.


Cobalah dan berdaganglah tanpa pikiran akan berapa banyak uang anda yang mungkin akan untung atau rugi. Berdagang dengan pemikiran yang benar, tidak peduli berapa banyak kontrak yang anda perdagangkan atau bahkan jika anda melakukan transaksi di rekening demo.


Kurangi kerugian anda secepatnya dan biarkan keuntungan anda yang berjalan

Konsep sederhana ini merupakan salah satu konsep tersulit untuk dilaksanakan dan ini menyebabkan kematian bagi kebanyakan pedagang. Kebanyakan pedagang melanggar rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dan mengambil keuntungan mereka sebelum meraih target keuntungan mereka karena mereka merasa tidak nyaman duduk di posisi yang menguntungkan. Jenis orang yang sama ini akan dengan mudah duduk di posisi kerugian, mengijinkan pasar bergerak terhadap mereka untuk ratusan poin dengan harapan bahwa pasar akan kembali. Tambahan, pedagang yang perintah stop mereka telah terkena berulang kali hanya untuk melihat pasaran kembali pada kehendak mereka, sekali mereka keluar, mereka dengan cepat memindahkan perintah stop dari perdagangan mereka dengan satu kepercayaan bahwa hal ini akan selalu menjadi kasus. Perintah stop diadakan untuk dikenai, dan untuk menghentikan anda dari kerugian melebihi jumlah yang ditetapkan sebelumnya! Kepercayaan yang salah adalah bahwa setiap transaksi haruslah menguntungkan. Jika anda telah memperoleh keuntungan 3 dari 6 transaksi maka anda telah melakukannya dengan baik. Bagaimana mungkin anda dapat menghasilkan uang dengan hanya setengah dari perdagangan anda untuk menjadi pemenang? Sederhana saja, anda ijinkan keuntungan anda pada saat menang untuk berputar dan yakinkan bahwa kerugian yang anda alami adalah minimal.
Strategi bagus lainnya adalah menggerakan stop loss (poin dimana transaksi akan terjual jika berjalan ke jalan yang salah) di balik perdagangan ke tingkat dimana penarikan kembali dapat diakomodasikan tetapi pembalikan akan terkunci paling tidak memperoleh sedikit keuntungan.


Disiplin

Berdaganglah dengan perencanaan yang disiplin. Masalah dari banyak pedagang adalah mereka menganggap berbelanja lebih serius dibandingkan perdagangan. Pembelanja rata-rata tidak akan mengeluarkan $400 tanpa penelitian yang serius dan pemeriksaan produk yang hendak dibeli, juga pedagang rata-rata akan membuat sebuah perdagangan dengan mudah membebaninya $400 didasari pada sedikit daripada "perasaan" atau "dugaan". Yakinkan bahwa anda memiliki rencana sebelum anda mulai bertransaksi. Rencana harus termasuk didalamnya level stop dan limit untuk bertransaksi, sama seperti analisa anda harus meliputi sisi bawah yang diharapkan sebaik sisi atas yang diharapkan.


Terlalu banyak informasi

Seperti banyak usaha-usaha keras lainnya, sangatlah penting untuk tetap berdagang secara sederhana. Banyak pedagang memulai dengan strategi yang sederhana dan sukses, tapi menemukan diri mereka mencoba memotong dan mengubah untuk menemukan sistem yang lebih baik. Mereka juga mengijinkan diri mereka untuk dipengaruhi oleh pendapat lain dan terlalu banyak fundamental.
Perdagangan pasar saham biasanya serupa dalam hal ini. Pelatihan yang baik adalah untuk mengajarkan seorang anak atau remaja strategi perdagangan yang sederhana atau rancangan aturan untuk diikuti dan membiarkan mereka untuk berdagang rekening demo. Banyak pedagang yang telah melakukan ini merasa surprise bahwa anak-anak mereka dapat melakukan transaksi dengan baik, konsisten dan seringkali dengan hasil yang spektakuler. Pelajarannya adalah bahwa mereka tidak menyimpang dari aturan-aturan yang ada dan tidak terpengaruh oleh media atau fundamental. Banyak pedagang tidak memperhatikan fundamental sama sekali dan sukses dalam bertransaksi. Aturan di sini adalah untuk tetap menjadikannya sederhana, jangan ijinkan diri anda untuk menjadi bingung dengan terlalu banyak informasi dan jika anda tidak yakin atau tidak dalam emosi dalam pikiran yang baik, jangan melakukan transaksi.


Jangan menikah dengan perdagangan anda

Alasan berdagang dengan perencanaan adalah sangat penting karena analisa terobjektif adalah telah dilakukan sebelum perdagangan dilaksanakan. Sekali seorang pedagang berada dalam posisi mereka cenderung menganalisa pasar berbeda dalam "harapan" bahwa pasar akan bergerak ke dalam arah yang diinginkan daripada penglihatan objektif pada faktor-faktor yang berubah yang mungkin berbalik terhadap analisa asli anda. Hal ini khususnya merupakan kerugian yang sebenarnya. Pedagang dengan posisi kalah cenderung untuk menikahi posisi mereka, yang menyebabkan mereka mengabaikan kenyataan bahwa semua tanda mengarah pada kerugian. Jangan berdagang lebih lagi dengan harapan bahwa pasar akan berbalik ke dalam kehendak anda, hal ini hanya akan mempercepat kerugian anda.

Jangan bertaruh di ladang ini
Jangan berlebihan dalam bertransaksi. Satu dari sekian banyak kesalahan biasa bahwa pedagang membuat leverage yang terlalu tinggi dari rekening mereka dengan berdagang ukuran besar yang banyak daripada seharusnya mereka memperdagangkan secara bijaksana saldo mereka. Leverage merupakan pedang bermata dua. Hanya karena satu lot (100,000 unit) dari mata uang hanya diminta $1000 sebagai margin minimum deposit, itu bukan berarti kalau seorang pedagang dengan $5000 dalam rekeningnya dapat melakukan transaksi sebanyak 5 lot. Satu lot adalah $100,000 dan harus diperlakukan sebagai $100,000 investasi dan bukannya menaruh $1000 sebagai batasan. Banyak pedagang menganalisa grafik dengan benar dan menempatkan transaksi yang bijaksana, juga mereka cenderung untuk berlebihan menetapkan leverage mereka sendiri. Sebagai konsekuensinya, mereka seringkali terpaksa untuk keluar posisi pada waktu yang salah/tidak tepat. Aturan terbaik adalah untuk berdagang dengan 1-10 leverage atau tidak pernah menggunakan saldo anda lebih dari 5 pada waktu yang diberikan. Berdagang mata uang tidaklah mudah. (jika mudah, setiap orang akan menjadi milyuner!)


Psikologi Pasar

Terdapat 5 psikologi pasar yang mempengaruhi naik turunnya nilai mata uang:


  1. Fundamental dan Teknis

  2. Desas desus dan Berita

  3. Kekhawatiran dan intervensi

  4. Mentalitas Persamaan

  5. Ikhtisar/ringkasan


Penjelasan:
Fundamental dan Teknis

Seorang idealis menginginkan kita untuk percaya bahwa nilai dari sebuah mata uang merupakan refleksi sesungguhnya dari evolusi ekonomi dan keadaan aset negara tersebut. Tidak ada lagi lainnya selain kebenaran. Nilai dari satu mata uang mencerminkan sentimen pasar dan apa yang mempengaruhi sentimen tersebut. Hal ini yang secara luas akan meliputi bab fundamental dari pelajaran ini. Pada bagian ini kami akan secara singkat melihat bagaimana perilaku pasar dan mencerminkan ke arah mana mata uang didapat dari pandangan prespektif pedagang.

Para pedagang menggunakan 2 alat dasar untuk memandu mereka dalam membuat strategi untuk bertransaksi, yaitu Analisa Fundamental dan Analisa Teknik. Kami menekankan pada teknis karena para pedagang di dunia menggunakan grafik-grafik dan peralatan-peralatan yang hampir sama dalam memprediksi tren pasar. Alasan pasar kadangkala sangat dapat diramalkan adalah jika mayoritas menggunakan grafik yang sama untuk menentukan pola dan tren, kemudian kedua hal ini sangat mungkin berlaku dalam gaya yang serupa. Jadi beberapa ribu pedagang yang semuanya memiliki pemetaan garis resistensi yang sama akan sangat mungkin merancang pengarahan dan perdagangan mereka sesuai dengan garis tersebut.

Dengan kata lain fundamental sebagai pengumuman data ekonomi, ancaman dari perang atau peristiwa individu dapat membuat pasar berada dalam keadaan gila-gilaan. Hal ini perlu diperhatikan ketika membuat keputusan untuk bertransaksi atau tidak.

Pasar selalu bereaksi sebelum data ekonomi diumumkan, secara umum penempatannya menurut pada pengharapan pasar dari data. Jika terdapat perbedaan dari pengharapan - pengharapan tersebut, pasar akan bereaksi secara negatif atau positif. Kadangkala, strategi yang baik ditemukan dalam pasar yang diam adalah penempatan pesanan untuk transaksi baik sisi dari harga pasar saat ini sebelum data utama diumumkan dan perdagangan akan diaktifkan jika terdapat pergerakan mendadak. Hal ini tidak mempengaruhi ke arah mana perdagangan akan pergi, paling tidak satu transaksi akan diaktifkan dengan arah yang benar.

Catatan peringatan: terkadang sedikit pukulan cemeti dapat terjadi dan perdagangan yang salah akan diaktifkan.


Desas desus dan Berita

Di sini terdapat perbedaan pendapat yang tiada henti antara beberapa pedagang tentang apa yang paling penting: Analisa fundamental atau Analisa teknik. Kebanyakan pedagang menggunakan analisa teknik, banyak dari mereka tidak menggunakan analisa fundamental sama sekali. Hal ini merupakan tindakan terbodoh yang dilakukan jika seseorang mengabaikan sama sekali analisa fundamental seperti mereka seringkali menjelaskan perubahan mendadak yang terjadi dalam sentimen pasar. Umumnya, seorang pedagang akan memperoleh layanan berita peristiwa dunia seperti adanya bom di suatu tempat atau pengumuman data ekonomi dapat menjadi katalisator untuk menciptakan pergerakan dalam pasar. Lebih lagi bahwa bukan pergerakan yang mengikuti tingkah laku teknikal.

Ketika mengamati layanan berita, sangatlah penting untuk tidak terjerat dalam desas desus. Biasanya desas desus berkisar tentang kontrak-kontrak futures tentang berakhirnya nilai mata uang pada harga yang pasti. Desas desus ini lebih sering terjadi daripada tidak dimana para pedagang dan lembaga terjerat dalam posisi seharusnya mereka tidak berada didalamnya dan mencoba untuk membicarakan naik atau turunnya pasar.

Pasar bereaksi terhadap peristiwa dunia. Ancaman perang atau tindakan teroris juga dapat mengirim pasar ke dalam tren dan arah baru dalam hitungan menit. Biasanya setelah peristiwa ini, pasar cenderung untuk kembali ke pola perdagangan biasa.


Kekhawatiran dan Intervensi

Dikarenakan oleh ukuran Forex tidak satupun negara atau lembaga dapat memiliki pengaruh yang lama pada pasar. Bagaimanapun beberapa negara menggunakan bank-bank sentral mereka untuk mempengaruhi pasar baik dalam masa sebentar maupun lama.

Pada tahun 2002, Bank of Japan merasa dolar US menurun terlalu cepat terhadap Yen dan mulai mempengaruhi daya saing dari ekspor Jepang ke Amerika. Dalam upaya penghentian tren, mereka menempatkan pesanan untuk dolar US sampai dengan 10 milyar dolar pada waktu yang sama dalam menit. Pasar bereaksi terhadap dolar US hingga naik sampai dengan 150 poin dalam menit. Mereka menggunakan taktik ini kapan saja dan pada harga yang berbeda. Pengaruh sesungguhnya dari 10 miliar secara umum menetap sebentar dalam pasar dimana perdagangan 1.5 trilyun dolar sehari, tapi kekhawatiran yang tiada henti berkembang di pasar sehingga diperlukan waktu beberapa bulan untuk mengelola dolar US terhadap Yen.

Hanya pembicaraan dari intervensi akan sering terlihat dolar US berbalik dari kecenderungan untuk menurun.

Mentalitas Persamaan

Biasanya semangat keuntungan suatu transaksi dan berlanjut bergerak naik atau turun dan tidak digerakan oleh apapun daripada seseorang mengikuti seseorang lainnya. Sebuah data diumumkan atau peristiwa dapat memicu beberapa pedagang untuk membeli atau menjual. Pedagang lainnya melihat pergerakan dan memutuskan kemungkinan berjalan terus atau sedang berlangsungnya tren baru. Mereka sedang dalam penempatan pesanan atau menjual posisi mereka dan pergerakan baik naik atau turun mengatakan untuk memperoleh keuntungan. Harga akan berlanjut naik atau jatuh pada langkah kenaikan yang cepat hingga beberapa pedagang memasuki pasar atau mengurangi pembukaan mereka yang telah jatuh dan harga mulai keluar dari level yang ada. Tambahan, banyak dari para pedagang yang terlalu cepat bertindak dalam berdagang dapat memperoleh keuntungan atau membeli kembali, yang akan membawa pergerakan berhenti atau bahkan membalikkan tren, biasanya kembali ke harga awal atau menstabilkannya pada level yang baru. Hal ini selalu penting untuk tidak masuk ke dalam perdagangan ini hingga ada bukti dari penarikan kembali dan kemungkinan dari berlanjutnya tren. Ini adalah waktunya untuk melihat pada Analisa Fundamental dan Analisa Teknikal untuk melihat apa yang menyebabkan pergerakan seperti itu dan kemungkinan kelanjutannya. Di sini kita mengatakan bahwa perdagangan adalah rancangan bukan reaksi. Jangan berdagang berdasarkan reaksi, berdagang berdasarkan rancangan. Hanya pergerakan perdagangan atau rancangan grafik atau strategi anda yang mengatakan kepada anda untuk berdagang, atau berdaganglah jika grafik anda mengatakan pada anda bahwa masih terdapat banyak pergerakan dalam tren saat ini.


Ikhtisar/ringkasan

Untuk meraih sukses dalam bertransaksi, anda harus berhati-hati terhadap emosi anda sendiri dan pakailah peralatan-peralatan dan strategi-strategi dimana mereka tidak mempengaruhi keputusan anda. Pedagang tersukses di dunia lebih banyak adalah wanita, karena wanita memiliki komunikasi yang baik dan mereka bisa mengendalikan emosi mereka. Tidak ada tempat untuk perilaku sombong dan angkuh atau ketidakstabilan emosi dalam penempatan pasar.

Pelajari dan amati alasan-alasan terjadinya fluktuasi dalam pasar, dapati itu dari Analisa Fundamental atau Analisa Teknikal atau kombinasikan keduanya. Aturan yang baik untuk diikuti adalah jika satu atau lainnya tidak kelihatan benar - jangan melakukan transaksi. Jangan pernah melakukan transaksi atas tren hanya demi menjadi berbeda dari yang lain, kami tegaskan berkali-kali melalui manual ini "TREN ADALAH TEMAN ANDA".

Pengalaman akan memberikan kemampuan kepada anda untuk mengerti psikologi dari pasar dan untuk mengukur keseimbangan antara analisa fundamental dan analisa teknikal.

Anda hanya perlu berhati-hati akan emosi anda sendiri dan gunakanlah perubahan perilaku yang diperlukan, ini akan memampukan anda untuk menjadi pedagang yang sukses.

Akhirnya, mengertilah bahwa tidak ada satupun dari pelatihan, pengertian ataupun informasi yang dapat menjadikan anda pedagang yang baik. Kuncinya adalah untuk mampu berdagang dalam tingkat emosi yang benar dan tanpa kekhawatiran. Jika anda tidak merasa diri anda benar, menjauhlah sampai anda merasa diri anda benar. Jangan mencoba bertransaksi lebih untuk menutupi kekalahan atau meningkatkan keuntungan anda; bertahanlah pada rencana. Kenalilah kekuatan dan kelemahan anda. Ambil tanggung jawab untuk diri anda sendiri, investasi anda dan emosi anda.

Tutorial Marketiva: Kisah Sukses Bagian 4 (Habis)

Sempat bekerja di bagian pengawasan BI selama setahun, ia kembali mengikuti seleksi intern guna ditempatkan di London. Dari 40 peserta hanya Theo yang lulus. Di London ia langsung jadi staf termuda pada umur 23 tahun. Kesempatan di sana ia gunakan untuk mengikuti serangkaian pelatihan dan praktek. Belajar forex di Paris, London, Amsterdam, dan Kopenhagen. Mempelajari bank sentral di Denmark dan Belanda, menggeluti cadangan emas di Swis, juga duduk dan bermain di banyak ruang transaksi forex. "Waktu itu kepala dealing room Jakarta pindah, jadi saya disiapkan untuk menggantikannya. Saya sadar, untuk jadi dealer harus punya pengalaman dan cakrawala dengan duduk di pusat keuangan dunia."

Penempatan dealer di BI sebenarnya bertujuan untuk mengelola cadangan devisa sejumlah AS $ 6 miliar dengan menempatkannya di posisi yang tepat. Bukan untuk memperdagangkannya. "Maka di luar jam kerja, saya main margin trading atas nama pribadi, bukan BI."

Setelah 5 tahun bermukim di Inggris, Theo sebenarnya ingin pulang ke tanah air, tetapi pemerintah Inggris mengetahui reputasinya dan memberi izin tinggal tetap. Ia bisa bekerja apa saja. "Wah, percaya dirilah saya. Pekerjaan BI yang diidamkan banyak orang nggak terlalu menggiurkan lagi," kata Theo.

Maka, ketika benar-benar pulang ke Indonesia ia sekaligus minta izin keluar dari BI untuk masuk ke London School of Economics (LSE). Maksudnya sebagai batu loncatan untuk bekerja di Bank Dunia atau IMF. Tapi keasyikan bermain forex membuatnya malas bersekolah. "Jiwa saya player, jadi saya tak jadi masuk LSE meskipun sudah diterima. Saya main valas terus, dan ingin menikmati hasilnya. Saya ingin menikmati hidup bukan sebagai pegawai BI yang bertahun-tahun cuma bisa naik mobil sederhana."

Saat main margin trading, pertengahan 1980-an, modal dengkul masih berlaku. Modalnya dipinjami, tapi kalau untung masuk kantung sendiri. Pokoknya main untuk meramaikan. Masa itu tak sulit mereguk untung lantaran pasar gampang diterka. Dolar turun searah. Tapi sejak 1987, peluang meraup keuntungan makin sulit. Selain pemain makin banyak, modal pun mulai diatur. Saat itulah Bank Duta terpuruk karena permainan valas.

Soal kesempatan meraup untung memang tak ada yang lebih cepat daripada main valas. "Saya masih ingat, hanya dengan mengangkat telepon dari vila di Puncak sambil main gaple dan makan pisang goreng, bisa dapat AS $ 60.000 semalam."

Kisah & Cerita Trader Sukses Trading Forex (Valas) Telepon memang diibaratkan cangkulnya buat cari makan. Juga berbagai perangkat komunikasi. Baik untuk bertransaksi ke seluruh dunia, memantau pasar yang berjalan 24 jam sehari, juga melihat kerugian dan keuntungan uangnya. "Tapi hidup saya tak habis di sana. Apa lagi saya harus membagi pengetahuan kepada banyak orang. Kalau menulis dan bikin analisis, saya tak main. Saya meramal dan menghitung, biar orang lain yang dapat keuntungan."

Theo tak terikat pada suatu lembaga keuangan. Kalau mau main, ia sendiri yang menentukan. Sejak tahun lalu, ia mendirikan perusahaan jasa konsultasi pasar uang Speed Currency. Bagi yang ingin tahu atau ingin main valas boleh jadi pelanggan. Dengan membayar AS $ 100/bulan, Theo pun memberi analisis dan panduan.

"Cita-cita saya membuat Speed Currency seperti Bloomberg. Ia besar dan disegani, meski awalnya juga dirintis di garasi," ia menunjuk garasi di rumahnya yang berhalaman luas di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ia mempekerjakan 4 orang yang, selain mengolah analisis, juga bertindak sebagai fund manager. "Mereka jago-jago yang tak bisa dianggap remeh, karena lewat tangannya sering terjadi transaksi miliaran dolar," kata Theo bangga.

Karena bekerja di rumah, Theo tak terikat pada aturan dan jadwal kerja yang pasti. Ia adalah pegawai bagi dirinya sendiri. Juga pegawai yang mengantar anak-anak ke sekolah, menemani mereka bepergian, bahkan mendampingi saat mereka mau tidur.

Theo menganggap, anak-anak lebih memerlukan kebersamaan ketimbang uang. Tak soal ia telah punya vila di Puncak, Jawa Barat, dan hotel di atas tanah 10 ha di Manado. Anak-anak pula yang menghadirkan cerita unik bagi perjalanan hidup Theo. Saat masih di dalam kandungan, kecuali si bungsu Daniel (hampir 2 bulan), mereka berada di tempat yang jauh dari rumah. Dari yang sulung tempatnya paling jauh, sampai si bungsu yang paling dekat. Namun akhirnya semua lahir di Jakarta.

Menurut istrinya, Sandra Pingkan Adriana Lolong (38), si sulung Monika (12) berada di dalam kandungan saat mereka di New York . "Barulah 2 bulan menjelang melahirkan, saya kembali ke Jakarta," kata Sandra. Begitu pula Abi (9) yang dikandung saat mereka tinggal di London. Keisha (7) anak ketiga, dikandung di Singapura. Sedangkan Dorothea (5) dikandung sewaktu mereka di Manado. Barulah anak ke-5, Daniel, menghabiskan seluruh masa janin hingga lahir di Jakarta.

Jumlah anak sampai 5, bagi pasangan Theo dan Sandra juga cerita tersendiri. Theo memang dari keluarga besar, namun Sandra hanya 2 bersaudara. Setelah kelahiran Abi, keduanya ingin ber-KB. "Tapi apa mau dikata, kebobolan terus. Selain mengalami beberapa kegagalan, saya pun pernah kehilangan spiral," kata Sandra. "Akhirnya, setelah melahirkan Daniel, saya minta disteril."

Buat pasangan ini, anak-anak adalah segalanya. Mereka yang terbiasa memanggil "Papa Theo" adalah rekan sepanjang hidup, sekaligus jadi rem manakala Theo terlalu keasyikan bermain uang. (G. Sujayanto/A. Heru Kustara/Mayong S. Laksono).

Tutorial Marketiva: Kisah Sukses Bagian 3

Di pasar uang, komoditas yang diperdagangkan tak cuma valuta asing. Menurut Theo, meski pemerintah mematok kurs Rupiah, tak berarti kegiatan berhenti. Ada pelbagai macam surat berharga dan surat-surat komersial yang diperdagangkan.

Memang, belakangan problem ekonomi negara kita tak cuma berasal dari dalam negeri, melainkan dari luar negeri. Lembaga pemeringkat semacam Standard's & Poor, sekalipun banyak dicibir, pengaruhnya terhadap pasar sangat besar. Peringkat buruk yang disandangkan kepada Indonesia, Maret lalu, adalah klimaks dari kesulitan eksternal. Alat pembayaran berjangka seperti letter of credit (L/C) tak diterima, investor asing pun tak serta merta datang buat menanamkan modal. "Dengan peringkat itu, pembeli kertas berharga dari Indonesia tak lagi dianggap berinvestasi, melainkan dicurigai mau berspekulasi," kata Theo. "Kalaupun saya, misalnya, menempatkan diri sebagai broker untuk mendatangkan uang dari investor asing, sekarang ini sangat sulit. Ketidakpercayaan demikian kuat, perlu waktu lama untuk memulihkannya."

Pasar uang dunia memang sulit dilawan. Kalau kekayaan big boys sangat besar, itu konsekuensi dari hakikat pasar uang. "Istilahnya a snowball business, bisnis yang menggelinding bagai bola salju. Orang harus jadi besar untuk survive."

Bisnis pasar uang, menurut Theo, menganut filosofi dasar: bukan soal berapa jumlah uang yang akan Anda peroleh, melainkan berapa jumlah uang yang siap Anda habiskan. Gambarannya, jika seseorang kerja keras sepanjang tahun hingga memperoleh uang Rp 1 miliar, akan sangat keliru kalau menggunakannya untuk main forex. Tetapi jika seseorang mendapat lotere Rp 1 miliar, yang Rp 800 juta untuk beli rumah/tanah, Rp 100 juta untuk beli kendaraan, dan sisanya untuk main forex, silakan saja. "Maka, kalau ada seorang fund manager siap menghabiskan AS $ 5 miliar di pasar forex, tak terbayang berapa besar kekayaannya"

Kisah & Cerita Trader Sukses Trading Forex (Valas) Bisnis di pasar uang tak sama dengan judi. Kata Theo, jika judi nasib pelaku 100% tergantung pada kartu, "Di pasar uang ada hal-hal yang bisa diperhitungkan dan dicarikan peluang."

Menurut Theo, ada 7 tingkat yang harus dicapai untuk betul-betul memahami bisnis ini. Selain 4 faktor penentu nilai mata uang yang sudah disebut tadi, ada beberapa hal lain seperti lobi atau hubungan, termasuk kemampuan berbahasa, faktor intelijen alias daya endus informasi, dan hal paling abstrak dan sulit, sehingga orang tak sanggup berpikir lagi. "Misalnya, semua faktor telah terpenuhi, prediksi sudah dilakukan, tapi tak ada action. Ketika faktanya sama dengan yang sebelumnya telah diperhitungkan, muncul rasa sesal kenapa tidak begini kenapa tidak begitu. Itulah yang saya maksud tingkat ketujuh."

Sekalipun menggiurkan, bisnis di pasar uang penuh kekecewaan. "Karena apa? It's about money. Orang hanya tergiur melihat angka. Mereka ramai-ramai bermain, sementara tatanan dan hukumnya tak mudah dipelajari. Lagi pula dunia itu sudah dikuasai mafia, big boys, dalam cara kerja yang terintegrasi. Apa pun permainan para pendatang, mafia-lah yang memperoleh keuntungan"

Menurut Theo, setelah perang dingin reda dan komunisme runtuh, tak ada lagi kekuatan yang punya daya penghancur sangat dahsyat selain uang. "Ketika uang menjadi komoditas, dampaknya global. Bencana keuangan di suatu negara segera bisa merembet ke negara lain. Siapa sekarang orang kaya di kawasan krisis yang merasa terjamin hingga 7 keturunan? Tak terbayangkan, uang bisa berlipat kali atau hancur sama sekali hanya dalam hitungan hari."

Jika ditarik ke dimensi filosofis, kata Theo, krisis ekonomi adalah akibat ulah manusia yang menganggap uang sebagai ideologi. Fakta menunjukkan, miliaran AS $ telah menguap entah ke mana. Lembaga keuangan banyak yang rugi, Soros rugi, demikian pula para big boy. Tak jelas ke mana uang-uang itu pergi.

"Inilah tanda-tanda zaman," kata Theo. "Tuhan kasih antibiotik untuk mereka yang terlalu menghamba pada uang. Orang kaya pusing, konglomerat pusing. Rasain."

Main uang karena ingin menikmati hidup

Terjunnya Theo di kancah pasar uang agaknya tak terduga sebelumnya. Pria kelahiran Manado, 21 September 1956, ini semula berangan-angan jadi pastor, tapi dikeluarkan saat naik ke kelas 3 Seminari Menengah Tomohon tahun 1974. Anak ke-4 dari 7 bersaudara ini sama saja dengan ayah, paman, para sepupu, dan saudaranya, yang pernah masuk ke seminari namun gagal jadi pastor. "Saya menanggung harapan besar. Nilai dan aktivitas sekolah bagus. Maka ibu terguncang dan jatuh sakit ketika saya keluar," kenangnya.

Pastor pembimbing waktu itu mengatakan, ia akan lebih sukses hidup di luar biara. Kendati sedikit menyesalkan keputusan itu, ia berbalik haluan. Ia melamar ke Bank Indonesia dan diterima di BI cabang Surabaya. Setelah 2 tahun bekerja, timbul keresahan di antara teman-temannya yang cuma berijazah SMA. Sebab dengan begitu, mereka tak mungkin bisa masuk jajaran staf. "Nggak bakal pakai dasi dong seumur-umur," papar Theo mengenang.

Nampaknya BI tanggap pada kegalauan itu dan mengadakan seleksi untuk promosi. Yang lolos akan disekolahkan sejajar dengan universitas. Dari BI Surabaya lulus 4 orang, salah satunya Theo. Sementara dari seluruh Indonesia terjaring 60 orang. Mereka dimasukkan ke Pendidikan Ahli Administrasi dan Keuangan Bank di Jakarta, menjalani pendidikan maraton dari pukul 08.00 - 17.00 setiap hari dengan fasilitas penuh, selama 3 tahun. "Gelarnya sejajar akuntan, tapi BI nggak kasih gelar, takut kami keluar."

Cari Blog Lain

Program Bisnis Internet Gratis